search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Agresif Militer Cina, Potong Jalur Kapal AS di Selat Taiwan
Senin, 5 Juni 2023, 13:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Aksi Agresif Militer Cina, Potong Jalur Kapal AS di Selat Taiwan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Provokasi tak terhindarkan terjadi setelah kapal Angkatan Laut Cina bermanuver dengan "cara yang tidak aman" di dekat kapal perusak milik Amerika Serikat di Selat Taiwan.

Ini adalah kali kedua manuver militer AS dan Cina dalam waktu kurang dari 10 hari, setelah salah satu pesawat Beijing juga terbang dekat pesawat pengintai AS pekan lalu.

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan kapal Cina bermanuver dengan cara yang tidak aman di sekitar kapal perusak Chung-Hoon pada Sabtu (3/6).

Dilansir AFP, kapal perang Cina memotong jalur kapal di sisi kiri kapal Chung-Hoon AS dengan jarak sekitar 150 yard atau sekitar 137 meter. Karena aksi itu, Chung-Hoon memperlambat laju kapal hingga 10 knot untuk menghindari tabrakan.

Pihak militer AS menilai kapal mereka sudah berlayar dengan cara aman dan bertanggung jawab di mana saja, sesuai hukum internasional.

Insiden provokasi ini terjadi saat Chung-Hoon berlayar melalui Selat Taiwan bersama kapal perang HSCM Montreal milik Kanada, dalam misi bersama di perairan "sensitif" antara Cina dengan Taiwan.

"Negara-negara terkait dengan sengaja membuat masalah di Selat Taiwan, dengan sengaja menimbulkan risiko, dengan niat merusak perdamaian dan stabilitas kawasan," kata juru bicara China's Eastern Theatre Command, Kolonel Shi Yi.

Kapal perang AS sering berlayar melalui Selat Taiwan. Terakhir kali, AS dan Kanada berlayar bersama di perairan itu pada September 2022.

Sementara itu menanggapi insiden ini, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut tindakan Cina dengan kapal AS dan Kanada sebagai provokasi.

"Setiap tindakan untuk meningkatkan ketegangan dan bahaya tidak akan berkontribusi pada keamanan regional," demikian pernyataan Kemhan Taiwan, dilansir Reuters.

Cina hingga kini mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Negeri Tirai Bambu semakin meningkatkan tekanan militer dan politiknya di wilayah tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami