Anjing Liar di Kawasan KTT G20 Jadi Sasaran Penertiban
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Demi menyukseskan penyelenggaraan KTT G20, sebanyak 15 tim yang terdiri dari 75 orang diterjunkan ke jalanan untuk menyasar anjing liar di Badung yang berpotensi menjadi hewan penular rabies.
Klaimnya sendiri adalah untuk menjaga citra Bali di mata dunia. Mengingat Pulau Dewata akan menjadi sorotan dunia saat pemimpin berbagai negara datang.
"Kami di Badung selalu melakukan sosialisasi dan koordinasi secara terus menerus baik secara sosialisasi, komunikasi informasi dan edukasi dalam upaya pengendalian terhadap pemeliharaan hewan yang berisiko rabies," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Selasa (2/11/2022).
Menurutnya, upaya itu dinilai telah berhasil dalam mengendalikan hewan penular rabies di tengah masyarakat dan lingkungan. Sedangkan di berbagai kawasan dan tempat-tempat umum, objek wisata dan areal sepanjang jalan masih banyak ditemukan terdapat anjing liar, namun saat ini khususnya menjelang KTT G20 hal itu sudah sangat berkurang.
"Ini artinya masyarakat sudah sangat paham, mengerti dan semakin sadar terhadap upaya pengendalian ternak yang mereka pelihara," kata dia.
Menurut Wabup, upaya ini bertujuan merubah perilaku masyarakat agar mau lebih bertanggung jawab dalam memelihara hewan peliharaannya.
Ketika warga memelihara ataupun berternak, maka hewan itu harus dijaga dan dipelihara dengan baik dan benar agar tidak mengganggu ketertiban umum, hal ini juga sebagai antisipasi terhadap risiko-risiko rabies yang muncul sebagai isu dan sorotan.
"Terlebih Bali dan Badung ini merupakan pusatnya sektor pariwisata, lebih-lebih dalam bulan ini sebagai kegiatan internasional KTT G20 juga akan dilaksanakan di Badung," ungkap Wabup Suiasa.
Sebagai upaya lain untuk mencegah penularan rabies, Pemkab Badung juga telah melakukan vaksinasi terhadap ribuan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kecamatan Kuta dan Kuta selatan yang menjadi lokasi pelaksanaan KTT G2O.
Isu soal pembersihan anjing-anjing liar di sekitar lokasi KTT G20 menjadi sorotan berbagai pihak diantaranya para pecinta anjing. Termasuk juga para pemilik anjing di kawasan tersebut. Akan tetapi Satpol PP Bali menegaskan ada larangan anjing liar di kawasan KTT G20.
Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menjelaskan kebetulan di area Nusa Dua, Jimbaran, hingga Garuda Wisnu Kencana (GWK) memang banyak ditemukan anjing liar dan informasinya belum tervaksin.
“Tapi kan tim untuk vaksinasi anjing sudah dilaksanakan masih berjalan sampai sekarang untuk larangan anjing dilepas bebas juga ada aturannya. Tetapi yang liar ini siapa yang punya. Anjing peliharaan wajib dikandang tidak dilepas bebas itu ketentuannya,” katanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya aturan soal anjing liar dulu memang sudah ada aturannya. Akan tetapi karena meningkatnya rabies di kawasan tersebut memang menjadi perhatian bersama. (sumber: suara.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net