Apa Itu Teknik "Phising" yang Kerap Digunakan Para "Hacker" Curi Data Pribadi?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Maraknya akun media sosial seseorang dibajak oleh orang tak dikenal patut menjadi perhatian kita.
Terkait kasus pembajakan atau hacking, ada salah satu teknik hacking yang disebut sebagai phising. Dengan menggunakan teknik ini, sang hacker dikabarkan mampu mencuri data-data pribadi kita.
Lantas bagaimana sebenarnya definisi phising dan cara mencegahnya, berikut penjelasannya yang dikutip dari jalantikus.com.
Apa itu phising?
Dalam menjalankan sebuah proses hacking, pada umumnya seorang hacker akan mempergunakan beberapa teknik. Salah satunya adalah Phising.
Phishing adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti user ID, password, dan data-data sensitif lainnya dengan menyamar sebagai orang atau organisasi yang berwenang melalui sebuah jalur komunikasi digital (sumber: Google).
Phising sendiri berasal dari kata Fishing, hanya saja diplesetkan huruf F menjadi PH. Hal ini dikarenakan tradisi para hacker di zaman dahulu yang lebih suka mempergunakan PH daripada F.
Disebut demikian karena memang Phising ibarat kegiatan memancing di internet. Para hacker pada umumnya mempersiapkan sebuah situs palsu yang sudah disulap sedemikian rupa mirip dengan situs aslinya. Lalu situs tersebut disebar ke banyak orang, baik melalui email, media sosial, dan lain-lain.
Setelah melakukan hal tersebut, sang hacker hanya perlu menunggu sampai ada korban yang memakan umpannya. Sebut saja korban yang memasukkan user ID dan password milik mereka ke dalam situs palsu. Setelah itu, sang hacker akan memiliki akses menuju akun si korban.
Nah, bagaimana kalau yang disamarkan adalah situs perbankan? Pastinya akan terjadi hal yang sangat merugikan bagi si korban. Pasalnya semua uang yang ada pada akun rekening perbankan si korban bisa saja dikuras habis sampai tidak tersisa sama sekali.
Tips Mencegah Terkena Phising
Untuk menghindari phising, sebetulnya tidak sulit. Dengan kemampuan dasar dalam mempergunakan internet saja sudah cukup. Seperti apa caranya?
Pertama, perhatikan URL situs yang kamu kunjungi. Contohnya Facebook.com, biasanya sang hacker akan menyamarkan situs palsunya seperti Facebo0k.com. Kamu perhatikan huruf yang Jaka tebalkan, serupa tapi tidak sama. Untuk yang asli, dia mempergunakan huruf "o", sedangkan yang palsu mempergunakan angka "0".
Sebisa mungkin situs yang kamu kunjungi pastikan mempergunakan protokol HTTPS. Pada umumnya situs-situs besar seperti Facebook, Yahoo, dan Google, pasti mempergunakan HTTPS sebagai protokolnya.
Abaikan email atau pesan yang datang dari pengirim yang tidak kamu kenal, hapus segera bila perlu. Jangan download software melalui situs yang tidak jelas.
Lantas bagaimana jika sudah terlanjur terkena serangan phising, berikut cara untuk mengatasinya. Yakni jika masih bisa mengakses akun pribadi, segera lakukan pergantian password. Tidak hanya akun kamu yang ter-hack saja, tapi semua akun lain yang ada di internet.
Seandainya kamu sudah tidak bisa mengakses akun, pantau akun tersebut dan perhatikan gerak-geriknya. Bukan tidak mungkin nantinya akan mendapatkan sebuah pentunjuk.
Seandainya akun tersebut adalah akun perbankan, segera laporkan ke bank terkait dan ke polisi. Segera beri tahu orang lain bahwa akun kamu kena hack dan segala tindakan yang berkaitan dengan akun tersebut adalah di luar tanggung jawab kamu.
Reporter: bbn/net