Awas Perang Pecah di Asia, Cina Beri Peringatan Terbuka
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ancaman perang pecah di Asia kini muncul lagi. Militer Cina memperingatkan siap untuk menghancurkan setiap gerakan separatis di Taiwan dan mengancam bahwa campur tangan Amerika Serikat (AS) akan menciptakan keretakan berbahaya dalam hubungan Beijing-Washington.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Kolonel Tan Kefei. Kepada wartawan Selasa (16/5/2023) di Beijing, ia mengatakan tentaranya akan menghancurkan segala bentuk pemisahan diri.
"Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terus memperkuat pelatihan dan persiapan militer dan akan dengan tegas menghancurkan segala bentuk pemisahan kemerdekaan Taiwan, bersama dengan upaya campur tangan dari luar, dan akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," katanya dikutip RT.
Komentar Tan muncul saat AS hendek memberikan bantuan militer senilai US$500 juta (sekitar Rp7,4 triliun) ke Taiwan. Selain itu, Pentagon dikabarkan telah mengirimkan sebanyak 200 tentara ke pulau tersebut untuk memberikan pelatihan militer.
"Meningkatkan hubungan pertahanan antara Washington dan Taipei telah mengguncang fondasi hubungan Cina-AS dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Tan.
"Ini adalah langkah yang sangat salah dan berbahaya," tambahnya.
Tan menyebut masalah Taiwan sebagai "garis merah pertama yang tidak dapat diatasi" dalam hubungan Cina dengan AS. Dia menyerukan Washington untuk mematuhi kebijakan Satu Cina, yang mengakui Republik Rakyat Cina (RRC) sebagai satu-satunya pemerintah Cina yang sah, termasuk Taiwan.
"Sejarah tidak boleh dibalik," kata juru bicara pertahanan itu, menambahkan para pemimpin Cina telah memperingatkan pihak berwenang Taiwan bahwa upaya untuk mencari kemerdekaan dengan mengandalkan AS adalah "jalan buntu".
AS sebelumnya telah membuat marah Beijing dengan menjual senjata ke Taiwan dan mengirim delegasi politik ke Taipei. Sebagai tanggapan, Cina kemudian meningkatkan latihan militer di Selat Taiwan dan memutuskan hubungan pertahanan dan iklim dengan AS Agustus 2022 lalu, setelah Ketua DPR saat itu Nancy Pelosi melakukan kunjungan kontroversial ke pulau itu.
Cina selama ini menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. AS sendiri sebenarnya tak pernah mengakui kemerdekaan Taiwan meski menjadi pendukung utama demokrasi di sana.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net