search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benarkah Hipertensi Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis?
Minggu, 31 Juli 2022, 15:26 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Benarkah Hipertensi Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Unggahan video seorang penderita gagal ginjal kronia viral di TikTok. Ia menceritakan awal mulanya didiagnosis gagal ginjal, gejalanya hingga rangkaian pengobatan yang dijalaninya sekarang ini. 

Perempuan bernama Dianny Nurpatria ini, pertama kali didiagnosis menderita gagal ginjal kronis pada Maret 2021 lalu. Saat itu, hasil pemeriksaan medis menunjukkan ginjalnya hanya berfungsi 5 persen. 

Dianny Nurpatria tidak tahu pasti penyebab gagal ginjal yang dideritanya. Tetapi, ia mengaku juga memiliki tekanan darah tinggi. 

"Sebenarnya tidak diketahui penyebabnya, hanya ada penyakit bawaan hipertensi," ujar Dianny.

Meski begitu, ia juga tidak tahu pasti hipertensi yang menyebab gagal ginjal kronis atau tidak. Karena sebelumnya, ia juatru memiliki riwayat tekanan darah rendah. Namun, gagal ginjal dan hipertensi atau tekanan darah tinggi memang saling berkaitan. 

Ginjal dan sistem peredaran darah Anda saling bergantung satu sama lain untuk saling berfungsi dengan baik. Ginjal membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah menggunakan banyak pembuluh darah. 

Saat pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah Anda tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.  

Karena itulah dilansir dari Heart, tekanan darah tinggi menjadi penyebab kedua gagal ginjal. 

Nefron di ginjal disuplai dengan jaringan pembuluh darah yang padat dan volume darah yang tinggi mengalir melaluinya. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah atau mengeras.  

Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal, sehingga hal-hal berikut akan terjadi. 

1. Arteri ginjal yang rusak tidak menyaring darah dengan baik 

Ginjal memiliki nefron kecil seperti jari yang menyaring darah Anda. Setiap nefron menerima suplai darahnya melalui kapiler kecil seperti rambut, yang terkecil dari semua pembuluh darah. 

Ketika arteri menjadi rusak, nefron tidak menerima oksigen dan nutrisi penting. Kemudian ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah dan mengatur cairan, hormon, asam dan garam dalam tubuh.   

2. Ginjal yang rusak gagal mengatur tekanan darah 

Ginjal yang sehat merespons hormon yang disebut aldosteron yang diproduksi di kelenjar adrenal untuk membantu tubuh mengatur tekanan darah. 

Kerusakan ginjal dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol berkontribusi pada spiral negatif. Karena semakin banyak arteri yang tersumbat dan berhenti berfungsi, kondisi ini memicu gagal ginjal.(sumber: suara.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami