search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benda Pusaka yang Dikembalikan Belanda akan Disimpan di Museum Bali
Rabu, 12 Juli 2023, 18:26 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Benda Pusaka yang Dikembalikan Belanda akan Disimpan di Museum Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sejumlah benda bersejarah termasuk barang pusaka yang dikembalikan Belanda ke RI, akan disimpan di Museum Bali.

Hal ini diungkapkan Gubernur Bali I Wayan Koster di Kantor DPRD Bali, Rabu (12/7). 

Dia tidak merinci berapa total pusaka yang akan masuk Museum Bali tersebut. Namun dia memastikan satu di antara pusaka yang akan dipulangkan adalah keris peninggalan Perang Puputan Klungkung yang diambil Belanda.

Koster mengatakan penyimpanan di Museum Bali merujuk pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Dan banyak peninggalan kita yang ada di museum Belanda nanti kita tarik semuanya oleh repatriasi. Asalkan kita sudah punya kesiapan untuk pelihara," kata Koster.

"Kita kan punya museum dan itu sudah menjadi milik negara," ujarnya.

Seperti diketahui, ada 472 Koleksi benda bersejarah dikembalikan Pemerintah Belanda ke Pemerintah Indonesia di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, pada Senin (10/7).

Keputusan ini dibuat oleh Sekretaris Negara untuk Kebudayaan dan Media Belanda Gunay Uslu atas rekomendasi Komite Penasihat Pengembalian Benda Budaya dari Konteks Kolonial yang dikepalai Lilian Goncalves-Ho Kang You.

"Atas permintaan Indonesia dan Sri Lanka, Belanda akan mengembalikan 472 objek budaya penting ke Indonesia dan enam ke Sri Lanka," bunyi pernyataan pemerintah Belanda yang diterima melalui Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Kamis (6/7).

"Benda-benda itu dibawa secara tidak sah ke Belanda selama masa kolonial, diperoleh di bawah paksaan atau dengan penjarahan."

Penyerahan koleksi benda bersejarah ini diterima secara langsung oleh perwakilan Pemerintah Indonesia, yakni Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid.

"Indonesia, dalam hal ini Kemendikbudristek, akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini," kata Hilmar Farid dalam keterangannya, Selasa (11/7). (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami