search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Australia Kaget Tagihan Air Mineral Restoran di Bali Dikenakan Rp240 Ribu
Rabu, 10 Januari 2024, 16:27 WITA Follow
image

bbn/FB Bali Bogan/Bule Australia Kaget Tagihan Air Mineral Restoran di Bali Dikenakan Rp240 Ribu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bule Australia dibuat kaget saat berkunjung di Bali di mana harga sebotol air mineral yang harus dibayarnya sebesar Rp240 ribu.

Biaya hidup di Bali, menurutnya, terutama untuk barang-barang sehari-hari seperti air minum, tidak lagi terjangkau.

Ia mengunggah foto kwitansi makan malamnya di Bali. Struk pembayaran itu memperlihatkan dua botol air mineral ukuran 380 ml sejumlah Rp240.000 dan membuatnya terkejut.

Pada kwitansi tersebut, tercantum berbagai makanan dan minuman yang dipesan, termasuk berbagai merek bir seperti Bintang, hidangan kentang goreng keriting, taco ayam, serta beberapa item lainnya.

Ketika ditotal, termasuk pajak dan biaya layanan 10 persen tagihan makan malam itu mencapai Rp5,3 juta atau setara dengan lebih dari 510 dolar Australia.

Hal ini memberikan peringatan kepada para wisatawan untuk lebih memerhatikan biaya yang mungkin tidak terduga saat berkunjung ke destinasi populer seperti Bali.

Sebagai contoh, pada 2023 lalu, seorang wisatawan Australia memposting pertanyaannya di halaman Facebook Bali Bogan, menanyakan apakah ada orang lain yang juga merasakan mahalnya biaya selama liburan mereka ke Bali.

Postingan itu mendapat respons dengan hampir 500 komentar, menunjukkan bahwa mahalnya biaya di salah satu pulau yang menjadi favorit wisatawan di seluruh dunia.

Kenaikan biaya di tengah status Bali yang masih menjadi tujuan favorit wisatawan, telah menjadi topik hangat yang memantik beragam pendapat di antara para pengunjung.

"Kenaikan harga di kawasan wisata bukanlah hal baru. Kawasan ini kini terbilang mahal," komentar seorang pengunjung.

"Kami heran melihat perbedaan harga makanan antara restoran dan warung. Makanan tetaplah makanan di Bali, namun harga di restoran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan warung, dan itu tidak sepadan dengan harga di Australia," timpal lainnya.

Beberapa orang memiliki teori sendiri mengenai alasan di balik kenaikan biaya tersebut dan merumuskan cara agar Bali dapat menjadi lebih terjangkau untuk dikunjungi lagi.

"Orang datang ke Bali karena reputasinya murah, dan ketika harga naik, mereka protes. Itu aneh. Inggris melakukan hal yang sama di Spanyol, Turki, Malta, dan Siprus. Orang Australia melakukan hal serupa di Bali.

“Sebagian daya tarik Bali sebelumnya adalah memahami budaya lokal. Sekarang sepertinya Bali hanya tentang makanan dan foto di Instagram. Itu memalukan," sindir warganet. (sumber: okezone.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami