search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
China Merespons Keras Aksi Israel Serang Rafah
Rabu, 14 Februari 2024, 08:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/China Merespons Keras Aksi Israel Serang Rafah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

China langsung merespons keras aksi militer Israel untuk menyerbu kamp pengungsi Palestina di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (13/2).

Kantor berita China Xinhua melaporkan, Kementerian Luar Negeri China mendesak agar Israel segera menghentikan aksinya demi mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Rafah.

Beijing langsung bereaksi keras setelah Israel melakukan serangan udara ke kamp Rafah di Gaza, Senin (12/2), sebelum melancarkan serbuan pasukan darat.

China juga menegaskan bahwa Beijing terus memantau secara seksama perkembangan di Rafah.

"Kami menolak dan mengutuk aksi terhadap warga sipil dan hukum internasional. Kami mendesak Israel segera menghentikan operasi militer dan membuat langkah-langkah mencegah korban jiwa di antara warga sipil dan mencegah bencana kemanusiaan di Rafah," demikian pernyataan dari Kemlu China.

Israel sebelumnya melakukan operasi militer membebaskan dua sandera Hamas di Rafah, wilayah selatan Gaza.

Rafah merupakan tempat bagi sekitar 1 juta warga Palestina mengungsi usai agresi brutal Israel selama berbulan-bulan. Ini merupakan lokasi pengungsian terakhir setelah Israel menghancurkan seluruh kamp pengungsian warga.

Militer Israel mengatakan mereka berhasil mengeluarkan Fernando Simon Marman (60) dan Louis Hare (70). Mereka memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Israel dan Argentina. Keduanya merupakan bagian dari 250 orang yang ditangkap Hamas pada 7 Oktober 2022.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan para sandera ditahan di lantai dua sebuah gedung, yang kemudian dibobol dengan bahan peledak. Mereka mengklaim terjadi baku tembak sengit dengan gedung-gedung di sekitarnya selama penggerebekan.

"Kami telah lama mengerjakan operasi ini," kata Letkol Richard Hecht dikutip dari Reuters, Selasa (12/2).

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan penyelamatan ini menunjukkan bahwa tekanan militer harus terus berlanjut. Ia juga mengabaikan kekhawatiran internasional mengenai rencana serangan darat di Rafah.

"Fernando dan Louis, selamat datang di rumah," katanya sambil memberi hormat kepada pasukan Israel.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami