search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fakta Pemilu India: Pemilihan Bernilai Rp138 T, Pemilih 1 Miliar Jiwa
Senin, 15 April 2024, 09:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Fakta Pemilu India: Pemilihan Bernilai Rp138 T, Pemilih 1 Miliar Jiwa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

India akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada pertengahan April hingga Juni 2024. Pemilu di India ini dianggap sebagai pemilu terbesar dan termahal di dunia.

Hampir 1 miliar orang akan menggunakan hak pilih mereka. Warga akan menentukan apakah Perdana Menteri Narendra Modi akan kembali melanjutkan masa jabatannya atau tidak.

Dilansir CNN, berikut sejumlah fakta pemilu India yang terbesar dalam sejarah umat manusia.

Cara warga memilih
Menurut data, sekitar 968 juta warga di India berhak memilih. Jumlah ini bahkan lebih banyak dari gabungan populasi Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia.

Karena jumlah pemilih yang besar, pemungutan suara tidak dilakukan pada satu hari tertentu. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap di seluruh negeri, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni.

Semua suara dari 28 negara bagian dan delapan wilayah persatuan akan dihitung. Hasilnya akan diumumkan pada 4 Juni.

India memakai sistem multipartai. Nantinya, warga akan memilih anggota parlemen (Lokh Sabha) yang berjumlah 543 dari 545 kursi. Sisa dua kursi lainnya akan ditunjuk presiden.

Kemudian, partai pemenang pemilu akan membentuk pemerintahan. Mereka akan menunjuk salah satu kandidat pemenang sebagai perdana menteri.

Peserta pemilu
PM India Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) akan turut serta dalam pemilu kali ini. Modi pertama kali terpilih sebagai PM Indonesia pada 2014.

Artinya, Modi sudah dua periode berturut-turut duduk di kursi perdana menteri. Di Pemilu 2019, ia mampu meraih 67 persen suara.

Adapun penantang utama Modi dan BJP adalah Kongres Nasional India, yang sempat memerintah negara tersebut selama 77 tahun sejak merdeka. Saat ini, Kongres Nasional India membentuk aliansi dengan para pemimpin oposisi lainnya, termasuk partai-partai besar regional.

Aliansi Pembangunan Inklusif Nasional India atau INDIA meluncurkan kampanyenya akhir bulan lalu dengan slogan 'menyelamatkan demokrasi'.

Warisan politik Rahul Gandhi menjadi wajah partai Kongres. Selain itu, ada beberapa deret tokoh penting lainnya, seperti pemimpin Partai Aam Aadmi dan ketua menteri Delhi Arvind Kejriwal.

Peran oposisi
Kubu INDIA belum mengajukan calon perdana menteri dan disebut tengah mengalami konflik internal. Para analis mengatakan mereka kesulitan untuk mencari sosok yang bisa menyaingi Modi.

Pihak oposisi juga mendapat tekanan dari aktivitas kampanye BJP. Beberapa tokoh oposisi terkemuka, termasuk Ketua Menteri Delhi Kejriwal, ditangkap atau diselidiki oleh lembaga-lembaga. Penangkapan ini dinilai politis.

Rekening bank Kongres dibekukan oleh otoritas pajak federal dan mereka disebut diminta membayar pajak tambahan sebesar 218 juta Dollar AS.

Permasalahan pemerintahan
Selama satu dekade pemerintahan BJP, Modi dinilai telah mencekik lembaga-lembaga demokrasi di India.

Kelompok minoritas, khususnya 200 juta warga Muslim di negara tersebut, mengatakan bahwa mereka dianiaya karena kebijakan nasionalis Hindu BJP.

Modi pun dituduh membungkam kritik yang dilontarkan kepadanya, termasuk dengan cara menindak media independen India. Indeks Kebebasan Pers India turun dari peringkat 140 pada tahun 2014 menjadi peringkat 161 dari 180 negara dalam daftar tahun lalu.

Kepemimpinan Modi juga dikritik karena tak sedikit terjadi penghancuran monumen-monumen Islam, hingga mengganti nama kota-kota yang didirikan oleh penguasa Muslim kuno dan merevisi buku teks sejarah.

Pemilu termahal
Pemilu di India diyakini sebagai pemilu termahal di dunia, bahkan melampaui pemilihan presiden di AS. Pada Pemilu 2019, partai politik, kandidat, dan lembaga penyelenggara menghabiskan dana hingga 8,6 miliar Dollar AS atau setara Rp138,6 triliun.

Menurut Pusat Studi Media yang berbasis di Delhi, tahun ini pengeluaran diperkirakan akan melonjak melewati angka tersebut.

Pemilu dilakukan dari puncak pegunungan Himalaya hingga hutan terpencil di negara bagian tengah India.

Pemungutan suara dilakukan secara elektronik dengan lebih dari 1 juta TPS. Sekitar 15 juta petugas pemilu akan dikerahkan melalui jalan darat, perahu, unta, kereta api, dan helikopter.

Dengan ketinggian 15.256 kaki (4.650 meter), Tashigang, sebuah desa di negara bagian Himachal Pradesh paling utara di perbatasan dengan Tiongkok, jadi tempat pemungutan suara tertinggi di dunia.

Pada tahun 2019, lebih dari 8.000 kandidat mengikuti pemilu. Sementara daftar kandidat pemilu kali ini masih dalam tahap pengumuman.

Namun, lebih dari 2.700 partai akan berebut kursi di Lok Sabha, termasuk enam partai nasional dan lebih dari 70 partai negara bagian.

Simbol partai 
Masing-masing partai mempunyai simbol yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum dan muncul di surat suara.

Hal ini digunakan untuk membedakan partau, sekaligus memudahkan pemilih untuk menentukan pilihan mereka di negara yang seperempat penduduknya buta huruf.

Simbol yang dipakai merupakan benda sehari-hari seperti kipas angin di langit-langit, sisir, dan mangga.

Lambang partai BJP yang berkuasa adalah bunga teratai, sedangkan partai Kongres adalah lambang tangan terbuka. Partai Aam Aadmi (yang dipimpin Kejriwal adalah sebuah sapu yang mewakili asal muasalnya dalam gerakan jalanan antikorupsi. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami