Gagal Cegah Genosida di Palestina, Direktur HAM PBB Mundur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Craig Mokhiber mundur dari jabatannya, setelah menganggap organisasi dunia itu gagal mencegah genosida di Palestina.
Mokhiber mengajukan pengunduran diri melalui surat tertanggal 28 Oktober.
"Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang berlangsung selama beberapa dekade," kata Mokhiber dalam surat itu, dikutip The Guardian, Selasa (31/10).
Dia mengatakan, "Ini adalah contoh kasus genosida."
Dalam surat pengunduran diri itu, Mokhiber menyerukan pembentukan negara Palestina sekaligus pembubaran Israel.
"Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi," kata dia.
"Oleh karena itu, penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis, pemukim-proyek kolonial dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri," lanjut Mokhiber.
Dia juga mengkritik negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris yang mempersenjatai serangan Israel dan menolak memenuhi kewajiban mereka terhadap Konvensi Jenewa.
Mokhiber bekerja di PBB sejak 1992 dan memegang sejumlah peran penting. Di tahun-tahun itu pula, dia tinggal di Gaza.
Dia juga merupakan pengacara yang berspesialisasi di hukum hak asasi manusia internasional.
Dalam perannya sebagai direktur kantor komisaris tinggi hak asasi manusia di New York, Mokhiber kerap mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena pernyataannya di media sosial.
Ia sering memberikan dukungan terhadap gerakan boikot, divestasi, sanksi (BDS) dan menyebut Israel melakukan apartheid.
Juru bicara PBB di New York mengonfirmasi pengunduran diri itu.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia akan pensiun hari ini. Dia memberi tahu PBB pada bulan Maret 2023 tentang masa pensiunnya yang akan datang, yang akan berlaku besok," kata jubir itu.
Jubir tersebut mengatakan surat itu merupakan pandangan pribadi Mokhiber.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net