Gugah Kesadaran, Aliansi Pemuda Hindu Bali Diskusi Angkat Isu Kesucian Pura
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Dua tahun terakhir, masyarakat Bali khususnya umat Hindu disibukkan dengan banyaknya kejadian yang menyakitkan hati bagi umat Hindu. Aksi pelecehan pura sebagai tempat ibadah umat Hindu hingga diskriminasi perusahaan saat mencari pegawai seakan-akan tidak pernah berhenti memenuhi media.
[pilihan-redaksi]
Terakhir, aksi Warga Negara Asing (WNA) yang menduduki salah satu palinggih yang diketahui merupakan bagian dari Pura Lempuyang, Karangasem ini menjadi sorotan banyak aktivis Hindu khususnya di kalangan pemuda.
Berangkat dari keresahan tersebut, Aliansi Pemuda Hindu Bali yang dipimpin oleh I Wayan Suartika berinisiatif untuk melakukan sebuah terobosan dengan melakukan roadshow ke masing-masing kampus yang ada di Bali untuk menggugah kesadaran mahasiswa Hindu bahwa Bali sedang tidak baik-baik saja.
Hal ini dipandang penting bagi I Wayan Suartika karena selama gerakan pemuda Hindu masih parsial, maka selama itu pula masyarakat Hindu akan menyikapi permasalahan hanya secara reaktif saja.
“Kami menyadari bahwa penting untuk menyatukan gerakan pemuda Hindu, khususnya para mahasiswanya yang kami rasa masih memiliki idealisme perjuangan. Berangkat dari hal tersebutlah kami mengambil terobosan dengan menjemput bola. Jadi kami akan mendatangi kampus-kampus dan bekerja sama dengan stakeholder disana,” ujarnya.
Sebagai pilot project, Aliansi Pemuda Hindu Bali mengajak Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) untuk melakukan kerja sama dalam melakukan kegiatan diskusi. Hal ini pun mendapatkan sambutan baik dari pihak FPMHD-Unud.
Selasa (22/10/2019) dilaksanakan kegiatan diskusi dengan tagline #MaiNgorta dengan mengangkat isu kesucian Pura di Bali. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat FPMHD-Unud dan dihadiri oleh 30 mahasiswa Hindu.
“Kami sangat menyambut baik ajakan dari kakak kami Aliansi Pemuda Hindu Bali yang dipimpin oleh Bli Suartika, ini juga merupakan langkah bagi kami untuk membumikan budaya literasi agar kader-kader dari FPMHD-Unud peka terhadap isu-isu agama, sosial dan budaya seperti saat ini,” Ujar Gus PN selaku Koordinator FPMHD-Unud.
Diskusi ini berjalan sangat dinamis dengan berbagai opini yang dilemparkan oleh peserta diskusi dari berbagai sudut pandangnya masing-masing. Kedepannya, hasil diskusi ini akan dirumuskan agar nantinya dapat disampaikan kepada pihak-pihak pemangku kebijakan.
Reporter: bbn/rls