search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gus Adhi: Hasil Survey, Dharma-Kerta Pemimpin Paling Diinginkan Warga Bali
Minggu, 17 Desember 2017, 20:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Koalisi Rakyat Bali (KRB) tetap akan mengusung paket Dharma-Kerta ( IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta) pada Pilgub Bali 2018 nanti. Pasalnya, secara ilmiah yang didasarkan hasil survey merupakan pasangan pemimpin paling diinginkan masyarakat untuk memimpin Bali ke depan.
 
Demikian disampaikan Ketua KRB AA Bagus Adhi Mahendra Putra pada Minggu (17/12) di Denpasar.
 
Menurut pria yang akrab disapa Gus Adhi ini, sejumlah parpol yang tergabung dalam KRB telah melakukan pertemuan dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan. Di antaranya tetap mengusung Dharma-Kerta pada Pilgub Bali 2018 nanti.
 
"Ada lima partai yang telah menandatangani kesepakatan bersama untuk berkomitmen bergabung di KRB, dengan mengusung Dharma-Kerta," ujarnya sembari menyebut kelima parpol tersebut yaitu Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PKS dan NasDem.
 
Ditambahkannya, pada pertemua itu pula disepakati pada tanggal 22 Desember nanti akan mendatangi kedua tokoh itu di kediaman mereka masing-masing. Tujuannya untuk meminta keduanya agar bersedia "dikawinkan" sebagai pasangan calon Dharma-Kerta.
 
"Kami juga akan mengundang teman-teman media untuk menyaksikan acara tersebut. Karena Dharma-Kerta adalah pasangan pemimpin yang paling diharapkan oleh masyarakat Bali. Jadi ini merupakan amanah bagi KRB untuk menindaklanjutinya. Maka kami berharap keduanya bersedia memenuhi aspirasi masyarakat Bali," terang politisi Golkar itu.
 
Ditegaskannya lagi bahwa pilihan mengusung Dharma-Kerta bukanlah dorongan parpol anggota Koalisi, tetapi melainkan permintaan dari sejumlah tokoh dan perwakilan masyarakat yang disampaikan kepada parpol yang tergabung dalam KRB.
 
"Jadi Dharma-Kerta itu sekali lagi adalah keinginan masyarakat Bali sendiri. Terbukti setelah disurvey secara ilmiah memang demikian. Hasilnya, simulasi pasangan calon tertinggi ketimbang pasangan calon lain. Ini dasarnya adalah metode ilmiah. Bukan hasil ramalan dukun," tegasnya anggota DPR RI Dapil Bali itu.
Selain itu, lanjut Ketua Bappilu Wilayah Bali-Nusra DPP Partai Golkar ini, pertemuan keduanya yang berlangsung pada saat acara Pelantikan Kosolidasi Rakitus dan ToT Komisi Saksi NasDemse-Bali di Denpasar, Jumat (15/12) lalu, tidak terduga sebelumnya. Hal ini menurutnya merupakan kehendak alam.
 
"Jadi kehadiran beliau di sana di luar dugaan dan di luar recana kami. Ini kehendak alam yang ingin beliau bersama sama hadir di situ dan bersama sama untuk lahir sebagai pasangan calon nantinya," ungkapnya.
 
Selanjutnya setelah mendatangi kedua tokoh tersebut pada 22 Desember nanti, parpol anggota KRB akan menindaklanjuti untuk memohon rekomendasi kepada masing-masing induk partainya. "Saya juga akan meminyan DPP Golkar agar segera menurunkan rekomendasi. Setelah itu baru kita deklarasikan," katanya.
 
Disinggung apakah hanya lima parpol saja yang tergabung dalam KRB, padahal sebelumnya ada 9 parpol? "Sebetulnya Perindo dan lainnya akan menyatakan hadir, tapi karena berhalangan tidak bisa ikut. Bahkan partai lain sudah ada yang juga ikut menyatakan bergabung seperti Partai Idaman," sebutnya sembari menegaskan KRB masih solid.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami