Inflasi Australia Rekor, Tertinggi Dalam 32 Tahun
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Tingkat inflasi tahunan di Australia naik menjadi 7,3 persen di kuartal III (Q3) 2022. Ini merupakan rekor 32 tahun, sejak 1990. Angka ini juga melebihi prediksi Reuters 7 persen. Di kuartal II (Q2) sendiri, inflasi tercatat 6,1 persen.
Mengutip Trading Economis, yang merujuk Biro Statistik Australia, kenaikan harga dipicu harga yang lebih tinggi untuk konstruksi tempat tinggal baru, bahan bakar otomotif, dan makanan.
Harga makanan naik paling tinggi sejak kuartal IV 1983 (9,0% vs 5,9% di Q3). Sementara biaya meningkat lebih lanjut untuk transportasi (9,2% vs 13,1%).
Sektor perumahan tercatat naik (10,5% vs 9%), alkohol & tembakau juga mengalami hal serupa (4,0% vs 2,2 %), termasuk perabot (7,7% vs 6,3%). Ini juga terlihat di sektor rekreasi (5,0% vs 4,5%), kesehatan (2,7% vs 2,4%), dan asuransi & jasa keuangan (4,2% vs 3,4%).
Inflasi tinggi ini datang saat Australia terancam krisis pangan. Bahkan, ratusan ribu warga di negara itu diprediksi akan sulit mendapatkan bahan makanan.
Laporan kelaparan tahunan lembaga amal Foodbank pekan lalu, menyimpulkan ada 500.000 rumah tangga rawan pangan di Australia. Ini juga menggambarkan ketidakpastian tentang mendapatkan makanan dan nutrisi yang cukup.
Kepala eksekutif Foodbank, Brianna Casey, mengatakan situasinya merupakan yang terburuk selama enam tahun bekerja di lembaga itu. Ia pun menyerukan peningkatan pembayaran dukungan pendapatan dan dukungan tambahan untuk sektor masyarakat.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net