search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Tuberkulosis di Denpasar Lampaui Target, PPTI Gencarkan Pencegahan hingga ke Banjar
Senin, 14 April 2025, 12:06 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasus Tuberkulosis di Denpasar Lampaui Target, PPTI Gencarkan Pencegahan hingga ke Banjar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pencegahan penyebaran kasus tuberkulosis (TB) di Kota Denpasar menjadi fokus utama Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Denpasar, seiring meningkatnya jumlah kasus TB yang terdata.

Tercatat sepanjang tahun 2024, jumlah kasus TB di Denpasar mencapai 1.601 kasus, melebihi target nasional dari Kementerian Kesehatan yang hanya sebesar 1.450 kasus.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, I Gusti Ngurah Wibawa, menekankan pentingnya terapi pencegahan bagi keluarga yang mendampingi penderita TB. Langkah ini dinilai krusial untuk menghentikan rantai penularan.

“Kami berharap keluarga pendamping penderita TB mau untuk minum obat pencegahan agar tidak terpapar virus TB," tegasnya saat ditemui pada penyuluhan di Denpasar, Senin (14/4).

Sebagai bentuk implementasi, PPTI bersama kader kesehatan dari masing-masing puskesmas di Kota Denpasar aktif turun ke lapangan, menyasar banjar-banjar hingga posyandu untuk melakukan penyuluhan. Salah satunya dilakukan di Banjar Pemogan, Denpasar Selatan, yang saat ini tercatat memiliki 32 pasien TB yang masih menjalani pengobatan hingga Maret 2025.

Ngurah Wibawa menyampaikan bahwa pendekatan langsung ke masyarakat melalui posyandu dinilai efektif untuk membangun kesadaran tentang bahaya TB.

“Saat ini kami pantau selain penderita TB di keluarga, keluarga yang tidak kena TB juga memeriksakan diri. Sehingga diketahui lebih dini bila kena TB,” sambungnya.

Penyakit TB memiliki masa pengobatan yang cukup panjang, yaitu selama 6 bulan, sehingga pencegahan dinilai jauh lebih efektif. Maka dari itu, setiap puskesmas secara rutin menggelar penyuluhan sebanyak 5 kali setiap bulan, menyasar masyarakat langsung di tingkat banjar.

Selain edukasi, PPTI Denpasar juga turut memberikan bantuan sembako kepada para penderita TB sebagai bentuk kepedulian untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses pemulihan.

Langkah kolaboratif antara PPTI, kader puskesmas, dan masyarakat banjar ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran TB di Denpasar dan mempercepat terwujudnya Denpasar Bebas TB.

Editor: Redaksi

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami