search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Disebut Setuju dengan Permintaan AS Tunda Invasi di Gaza
Kamis, 26 Oktober 2023, 05:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Disebut Setuju dengan Permintaan AS Tunda Invasi di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel diberitakan telah setuju menunda invasi ke Gaza seperti yang diminta AS. Hal itu dilakukan supaya AS dapat mengerahkan pertahanan rudal ke wilayah tersebut untuk melindungi pasukan mereka di sana.

Persetujuan itu, seperti diberitakan Reuters pada Rabu (25/10), pertama kali dilaporkan Wall Street Journal dengan mengutip para pejabat AS dan Israel.

Pejabat AS dalam beberapa waktu terakhir membujuk Israel menunda serangan ke Gaza setidaknya sampai sistem pertahanan udara AS bisa ditempatkan di kawasan itu paling lambat akhir pekan ini. 

Dalam laporan tersebut, Israel juga disebut mempertimbangkan perencanaan memasok bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil di Gaza, serta upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang ditahan militan Hamas.

Pemberitaan itu hadir setelah Washington pada Senin (23/10) menyarankan Israel menunda serangan darat di Jalur Gaza. Militer AS dan pejabat lainnya yakin pasukan mereka akan jadi sasaran kelompok militan begitu invasi ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas dimulai.

Pekan lalu, Pentagon berencana mengirim dua sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Israel untuk membantu pasukannya bertahan dari rudal yang masuk.

Mereka juga hendak mengirimkan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) serta batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot tambahan ke Timur Tengah.

AS juga terus memberi tahu Qatar selaku perantara dengan militan Palestina mengenai perundingan sebagai upaya untuk membebaskan lebih banyak sandera dan bersiap menghadapi kemungkinan perang regional yang lebih luas.

Setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan membunuh sekitar 1.400 orang, Amerika Serikat secara blak-blakan mendukung sekutunya dan menekankan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri.

Tak hanya itu, mereka juga secara terbuka menekankan bahwa Israel akan menentukan jadwal pembalasannya sendiri.

Namun, Gedung Putih, Pentagon dan Departemen Luar Negeri kini telah meningkatkan seruan pribadi untuk berhati-hati dalam percakapan dengan Israel, kata dua sumber yang akrab dengan diskusi tersebut.

Kehati-hatian itu muncul ketika blokade Israel terhadap Gaza memperburuk krisis kemanusiaan dan jumlah korban tewas akibat pemboman di daerah kantong tersebut lebih dari 5.000.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengungkapkan lebih dari 6.500 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di seluruh Gaza dalam pemboman Israel yang tiada henti sebagai pembalasan atas serangan kelompok militan Islam Palestina.

Tak hanya gempuran, Israel juga memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk. Hal itu membuat warga Palestina di Jalur Gaza terus mengalami krisis, terutama bahan bakar.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami