Jembrana Turunkan Angka Prevalensi Stunting 0,9 Persen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Pemerintah Kabupaten Jembrana menjadikan pencegahan stunting sebagai salah satu fokus program untuk menjamin kesehatan dan masa depan anak-anak di daerah tersebut.
Program pencegahan stunting tersebut membutuhkan partisipasi aktif semua komponen karena tidak bisa berdiri sendiri dan harus diintervensi dengan berbagai lintas sektor.
Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat) mengungkapkan hal tersebut saat membuka sosialisasi program pencegahan stunting melalui diskusi kelompok/komunitas dan edukasi cinta, bangga serta paham rupiah pada Selasa (21/2/3023) di Sentra Tenun Jembrana.
Dalam kesempatan yang sama, Ny. Inda Swari Dewi juga dikukuhkan sebagai Bunda Asuh Anak Stunting Jembrana. Pengukuhan tersebut dilakukan langsung oleh Wabup Ipat.
"Persoalan stunting menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Seperti kegiatan ini bisa terselenggara berkat partisipasi Bank Indonesia dan BKKBN Propinsi Bali. Semoga sinergi ini bisa terus berlanjut kedepan untuk mengentaskan kasus stunting di Jembrana," ujar Ipat.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Jembrana serta persiapan sumber daya manusia yang unggul dalam menyongsong Jembrana Emas tahun 2026. Tujuan utama dari pencegahan penurunan stunting adalah mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan unggul dalam menyongsong Jembrana Emas 2026.
Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih juga menekankan bahwa percepatan pengentasan stunting harus melibatkan semua mitra kerja dan lintas sektor karena stunting pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kurang gizi, air bersih, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak sangat penting untuk bersama-sama mengentaskan stunting.
Meski Kabupaten Jembrana baru berhasil menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun sebesar 0,9% dari tahun sebelumnya, program pencegahan stunting terus digalakkan dan diharapkan dapat mencapai target nasional prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Pengukuhan Bunda Asuh Anak Stunting juga merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan stunting. Bunda Asuh Anak Stunting diharapkan tidak hanya bisa mensosialisasikan stunting, tetapi juga membantu UMKM yang ada di desa-desa seperti dengan memberikan pelatihan-pelatihan.
Hal tersebut diharapkan dapat membantu keluarga-keluarga yang berisiko stunting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka.
Editor: Robby
Reporter: Humas Jembrana