search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jepang Beri Hukuman Baru ke Rusia, Bikin Putin 'Kelaparan'
Minggu, 28 Mei 2023, 13:07 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Jepang Beri Hukuman Baru ke Rusia, Bikin Putin 'Kelaparan'

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Hujan sanksi untuk Rusia atas serangannya ke Ukraina belum berakhir. Raksasa Asia, Jepang, kembali menjatuhkan hukuman kepada Negeri Beruang Merah dengan menargetkan militernya serta sektor konstruksi dan teknik.

Embargo terbaru oleh Tokyo menyusul seruan KTT Kelompok Tujuh (G7) yang diselenggarakan Jepang pada pekan lalu, di mana para pemimpin blok itu setuju untuk "melaparkan Rusia dari teknologi G7, peralatan industri, dan layanan yang mendukung mesin perangnya".

Sanksi baru Jepang termasuk "pembekuan aset individu dan kelompok Rusia, larangan ekspor barang ke organisasi terkait militer Rusia, dan larangan ekspor layanan konstruksi dan teknik ke Rusia," kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno seperti dikutip AFP, Jumat (26/5/2023).

Pembekuan aset menargetkan 17 individu dan 78 kelompok, termasuk pejabat tinggi militer, serta 80 organisasi terkena pembatasan ekspor, termasuk operator ponsel Rusia MegaFon.

Adapun Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa semuanya telah mengumumkan hukuman baru terhadap Moskow baru-baru ini, serta komitmen lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, termasuk pesawat tempur F-16.

Matsuno juga mengecam rencana pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia. Matsuno mengatakan ini akan "semakin meningkatkan tensi".

"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah bisa menolerir ancaman senjata nuklir Rusia, apalagi penggunaannya."

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis sudah bergerak sesuai dengan perintah yang ditandatangani oleh Putin, meskipun tidak ada konfirmasi dari Kremlin sendiri.

"Pergerakan senjata nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan di Moskow, di mana dia menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya.

Ditanya apakah senjata itu sudah ada di Belarusia, dia berkata: "Mungkin. Ketika saya kembali, saya akan memeriksanya."(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami