search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jika Banjar Dipakai Tempat Upacara, Pengungsi Akan Dipindah ke Shelter
Selasa, 19 Desember 2017, 14:06 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Menjadikan banjar-banjar sebagai lokasi pengungsian sesuai arahan dari pemerintah nampaknya mulai menemui kendala. Salah satunya ketika ada upacara keagamaan yang mengharuskan menggunakan balai banjar sebagai tempat untuk mempersiapkan segala perlengkapan upacara.
 
Terlebih beberapa bulan depan, biasanya menjelang bulan maret, banyak hari baik untuk dilakukannya berbagai upacara keagamaan. 
 
"Ya sebenarnya sempat ada keluhan dari pengungsi, mereka merasa agak sedikit kurang nyaman tinggal di banjar karena salah satu dari pengungsi sempat mendengar bahwa di banjar tempatnya ngungsi akan dipakai lokasi upacara keagamaan," kata Ketua Pasebaya I Gede Pawana mengakui dapat keluhan dari pengungsi, Senin (18/12).
Kondisi tersebut juga dibenarkan Sekretaris Pasebaya I Wayan Suara Arsana, selain soal Banjar dipakai sebagai tempat upacara, untuk jangka panjangnya juga harus dipikirkan misalnya dari segi kebersihan terlebih hanya ada satu MCK.
 
Menurutnya, saat ini memang perlu dicarikan solusi sebelum hari baik itu datang agar warga pengungsi tidak kerepotan keluar masuk karena banjar sedang dipakai sebagai lokasi upacara.
 
Sementara itu, menyikapi keluhan warga pengungsi tersebut, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri saat upacara peluncuran Sistem Komunikasi Radio di Duda Timur, Selat, Karangasem  menyatakan pihaknya selama ini belum mendengar terkait keluhan-keluhan tersebut, namun diakui yang namanya manusia suatu saat pasti akan timbul keluhan.
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bupati Sumatri mengatakan akan membuatkan shelter pengungsian. Bagi warga yang ingin pindah ke shelter harus melapor ke kepala desa atau ke camat terlebih dahulu agar dibuatkan Shelter.
 
"Ya asal ada permintaan kita sudah siapkan shelter," ujarnya.
 
Lokasi pembuatan shelter sendiri akan dibuat di tempat aman contohnya seperti di Desa Asak dan Desa Bungaya, bahkan rencananya pemkab Karangasem juga akan membangun shelter di daerah Seraya.
 
Sementara untuk lahan, pihaknya akan mencari lahan pemerintah atau lahan Desa untuk digunakan sebagai lahan lokasi pembangunan shelter. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami