search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kader Senior PDIP Respons Pencopotan Baliho Ganjar: Kami Tak Akan Diam
Rabu, 1 November 2023, 13:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kader Senior PDIP Respons Pencopotan Baliho Ganjar: Kami Tak Akan Diam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Politikus senior PDIP Mayjen TNI (pur) TB Hasanuddin mengaku tersinggung dengan aksi pencopotan sejumlah baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Bali saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke daerah tersebut baru-baru ini.

Hasan mengatakan pihaknya tak akan diam dan akan menyelidiki lebih lanjut aksi pencopotan baliho tersebut. Dia menduga ada upaya provokasi dalam pencopotan baliho bakal capres dan cawapres yang diusung PDIP itu.

"Yang jelas kami akan selidiki lebih lanjut, apakah pencopotan ini merupakan satu upaya provokasi atau apa. Tentu kami tak akan diam saja," kata Hasan lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).

Anggota Komisi I DPR itu mengaku menerima informasi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di sepanjang jalan menuju tiga lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi, mulai Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, hingga Kota Denpasar, Bali.

Sebagai kader PDIP, Hasan mengaku dirinya tersinggung dengan aksi itu. Apalagi, menurut dia, Bali merupakan daerah yang selama ini dikenal kandang Banteng. Dia karena itu memaklumi juga banyak bendera partai dan baliho Ganjar-Mahfud.

"Sebagai kader PDI Perjuangan saya merasa tersinggung dengan pencabutan baliho Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan bendera yang merupakan lambang kebanggaan kami hanya karena ada kunjungan Presiden ke Bali untuk meninjau harga. Aneh kan?" Ucapnya.

"Perlu juga diingat selama ini Pulau Bali merupakan basis massa PDI Perjuangan jadi wajar-wajar saja bila baliho dan bendera PDI Perjuangan banyak dipasang di sana," imbuh Hasan.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyebut pencopotan baliho tersebut atas perintah Pj Gubernur Bali Mahendra. Dia menerima perintah tersebut sekitar pukul 08.30 WITA.

Menurut Dharmadi, seluruh titik kunjungan kerja Presiden Jokowi harus steril dari atribut partai. "Sesuai dengan perintah Pak Pj Gubernur, yang pasti saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," ujar Dharmadi, Selasa.

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya buka suara terkait pencopotan baliho capres cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia mengatakan baliho tersebut tidak dicopot namun digeser sementara untuk menjaga estetika dan dipasang kembali setelah acara selesai.

"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman," kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa (31/10).(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami