search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemlu Israel Protes Indonesia Persulit Evakuasi Jenazah di Rinjani
Selasa, 23 Agustus 2022, 20:43 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kemlu Israel Protes Indonesia Persulit Evakuasi Jenazah di Rinjani.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Kementerian Luar Negeri Israel memprotes sikap aparat Indonesia yang disebut mempersulit evakuasi jenazah pria kelahiran Israel yang jatuh di puncak Gunung Rinjani.

Sebuah media di Israel, Israel Ynet, mengabarkan Kemlu Israel menyebut warganya pergi ke Rinjani menggunakan paspor asing, namun mendapat musibah di Rinjani. Pihak Kemlu Israel menyebut otoritas di Indonesia mempersulit mereka membantu melakukan evakuasi korban.

Otoritas setempat mempersulit dan hampir tidak mungkin bekerja sama dengan kami dalam penanganan kasusnya,” katanya disadur dari travel.detik.com.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan  mengevakuasi jenazah Boaz Tan Anam (37) turis asal Portugal kelahiran Israel, Senin, 22 Agustus 2022.

Korban berhasil dievakuasi setelah mengalami banyak kendala saat proses evakuasi, sejak korban pertama kali jatuh pada Jumat, 18 Agustus 2022.

Korban jatuh di lereng Gunung Rinjani saat melakukan swafoto. Tubuh korban tidak seimbang dan jatuh pada ketinggian 150 meter. Kondisi cuaca dan medan membuat kesulitan dilakukan evakuasi. Jenazah baru berhasil dievakuasi setelah empat hari.

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) saat dikonfirmasi menegaskan, tidak ada komunikasi dengan pihak Kemenlu Israel mengenai evakuasi korban pendaki ini. 

"Bukan mempersulit, kami tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Kemenlu Israel, kami berkomunikasi dengan pihak asuransi "Magnus"," tegas Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (23/8) malam.

Asuransi Magnus adalah pihak yang mengurus asuransi korban.

"Proses operasi SAR kemarin berjalan lancar," ucap Dedy Asriady.

Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengatakan, kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti angin kencang dan kabut yang menyelimuti pada saat-saat tertentu, menyebabkan sempitnya waktu untuk evakuasi. Disamping itu kendala lainnya adalah tanah yang labil, dan tebing yang curam dengan kedalaman hingga ratusan meter.

“Karena itu (kendala), evakuasi memakan waktu yang cukup lama, korban baru berhasil diangkat pada hari keempat," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami