Korban Terakhir Kapal Tanker Terbakar di Lombok Ditemukan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Korban terakhir yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal tanker MT Cristin ditemukan tim SAR pada hari kelima pencarian, Kamis (30/3). ABK yang hilang saat kapal terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Lalu Wahyu Efendi mengatakan informasi itu diterima pertama kali dari pihak Pertamina.
“Ditemukan sekitar 1 NM dari lokasi kejadian,” kata Wahyu.
Tim SAR yang sedang melaksanakan pencarian bergerak menuju lokasi yang telah ditentukan berdasarkan informasi yang diterima. Korban dalam kondisi mengambang dan masih menggunakan pakaian wearpack (pakaian kerja).
"Dievakuasi sekitar pukul 07.40 Wita, selanjutnya dibawa menuju Pantai Ampenan menggunakan perahu karet," tambahnya.
Tiba di Pantai Ampenan pukul 08.30 WITA, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulan Polda NTB. ABK terakhir yang ditemukan atas nama Diki Abdul Aziz.
Proses evakuasi terhadap kroban berlangsung sekitar pukul 07.50 Wita di perairan Pantai Ampenan. Kemudian langsung menuju RS Bhayangkara Mataram untuk proses identifikasi.
Kasubdit Dokkes Polda NTB, AKBP dr Dadik menyampaikan, proses identifikasi berlangsung sejak pukul 09.30 Wita. Dari hasil identifikasi korban masih dalam keadaan utuh, dengan pakaian masih menempel di tubuh.
“Sesuai keterangan paman korban, ciri-ciri fisik korban sudah cocok dengan apa yang kami temukan. Di mana ada bagian tubuh yang memang korban ini pernah mengalami patah tulang rusuk,” ungkapnya.
Selain dari pihak keluarga korban, tim dokter juga meminta keterangan dari rekan ABK yang selamat. Keterangan rekan korban, pada saat kejadian, korban terakhir memakai slayer, dan saat evakuasi, tim di lapangan juga menemukannya.
“Jadi kami pastikan itu memang korban ABK terakhir. Kemudian kami temukan, banyak tulang patah kami temukan di tubuh korban. Mulai dari tulang rusuk, lengan kiri, lengan kanan, dan paha,” jelasnya.
Masih sambung Dadik, tim identifikasi juga menemukan beberapa luka bakar pada korban. Namun, karena korban terlalu lama berada di air, mengakibatkan dokter sulit menyimpulkan penyebab beberapa luka.
“Ada luka terbakar juga luka lebam di tubuh korban. Kami belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena sudah lama berada di air laut,” pungkasnya.
Baca juga:
Kebakaran Kapal Feri, 31 Orang Tewas
Sementara itu, proses pemulangan korban kapal tanker terbakar milik Pertamina di perairan pantai Ampenan, Kota Mataram ke rumah duka sudah berlangsung sejak Selasa 28 Maret 2023 kemarin. Pemulangan jenazah ABK pertama kali yang berhasil teridentifikasi bernama Sukirman.
Plh Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Lalu M Iwan Mahardan mengatakan, untuk dua jenazah lainnya masih menunggu proses administrasi.
“Akan kami lakukan hal yang sama terhadap korban Sukirman. Dalam waktu dekat untuk korban Diki dan Dani, tim DVI akan mengurus proses administrasinya dahulu,” ujarnya.
Meski demikian, Iwan belum dapat memastikan kapan tepatnya proses pemulangan terhadap dua jenazah.
“Jadi akan kami sampaikan setelah proses administrasinya selesai. Ketika lengkap langsung pemulangan,” tutur Iwan.
Sebelumnya pada hari Senin (27/3) pukul 03.50 Wita korban pertama ditemukan di kapal pengangkut BBM tersebut atas nama Sukirman. Sedangkan korban kedua atas nama Dani Maulana ditemukan kemarin (Rabu) di perairan Jeranjang pukul 08.30 WITA.
“Semua korban sudah dievakuasi, operasi SAR dinyatakan dihentikan,” tutupnya.
Dalam operasi SAR kecelakaan pelayaran ini melibatkan unsur dari tim rescue Kantor SAR Mataram, Lanud ZAM, TNI AL Mataram, Polair Polda NTB, Pertamina, Pemadam Kebakaran, Babinsa Ampenan, KSOP Lembar, SROP Lembar, Pelindo Lembar, KUPP Pemenang, BPBD Prov NTB, masyarakat setempat dan lainnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom