Kronologi Rumah Warga Jembrana Tertimpa Tanah Longsor
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Musibah tanah longsor yang menimpa I Made Ronde (56) dan I Made Widarsa (57) warga Banjar Dauh Pangkung Slepa, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Rabu (3/8).
I Made Widarsa korban tanah longsor menuturkan kronologi kejadian yang menimpanya.
"Jadi sekitar jam 4 pagi, beberapa genteng rumah saya ada yang jatuh, sehingga membangunkan anak saya I Putu Agus Arianta, setelah terbangun dan keluar rumah, kemudian tanah dan bangunan dapur milik I Made Ronde yang ada di belakang kebetulan posisinya lebih tinggi menimpa rumah kami dan satu buah sepeda motor yang terparkir di belakang rumah," tuturnya.
Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepedulian pemerintah daerah telah meninjau dan memberi bantuan kepada keluarganya.
Atas musibah yang terjadi, Ia mengaku mengalami kerugian sekitar Rp.30 juta.
"Saya berterima kasih sekali atas bantuan yang diberikan oleh Wakil Bupati ini sangat membantu keluarga kami. Serta saya berharap ada bantuan selanjutnya untuk renovasi rumah kami," pungkasnya.
Saat meninjau lokasi longsor, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Khrisna mengatakan turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban.
Selain itu Wabup asal Kelurahan Tegal Cangkring itu, menyerahkan bantuan berupa sembako, makanan instan dan matras kepada kedua keluarga korban sebagai bentuk perhatian dari pemerintah daerah.
"Saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga disini, saya akan koordinasikan dengan instansi terkait, mungkin BPBD dan PMI terkait bantuan bencana ini, kami usahakan membantu merenovasi, nanti bila bangunan diperbaiki agar membuat kontruksi yang baik, jangan hanya sekedar diperbaiki," kata Wabup Ipat.
Ia berpesan kepada Perbekel dan warga sekitar untuk dapat saling membantu bila ada warga yang tertimpa musibah.
"Saya titip kepada Perbekel untuk mengecek kondisi bangunan yang tertimpa longsor, mudah-mudahan tidak mengganggu struktur bangunan supaya bisa menghemat biaya perbaikan bangunan. Kami dari pemerintah daerah berusaha untuk dapat membantu, nanti akan disalurkan melalui BPBD atau PMI untuk dapat merenovasi rumah korban," ucapnya.
"Saya melihat situasi tanah memang rawan longsor dan tanahnya juga labil, mudah-mudahan musibah seperti ini tidak terulang lagi. Saya mengajak Perbekel mendorong warga bergotong-royong bersama melakukan pembersihan membantu keluarga korban," imbuhnya.
Perbekel Medewi I Nengah Wirama menanggapi pesan Wakil Bupati Jembrana menjelaskan tindakan awal yang telah dilakukan terkait dengan kejadian ini.
"Kami dari pihak desa sudah memberi bantuan berupa 15 potong pakaian dan uang tunai secara pribadi sebanyak Rp.200.000 kepada korban dan air mineral menggunakan dana spesial perbekel, kami juga akan adakan gotong royong dengan melibatkan Tagana dan masyarakat sekitar, Untuk perbaikan bangunan saya secara pribadi akan membantu 20 sak semen untuk korban," ujar Wirama.
Editor: Robby
Reporter: bbn/rls