Melihat Potensi Bangli dari Kacamata Komang Suarsana 'KOS'
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Mengamati perkembangan Kabupaten Bangli dari tahun ke tahun, Dr Drh Komang Suarsana, MMA. 'KOS' sebagai tokoh politik yang lahir dari Kota yang bermaskot bunga pucuk bang ini menilai masih belum memprioritaskan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Yang justru menonjol, menurutnya pada era belakangan ini adalah pembangunan infrastruktur. Meski demikian KOS mengakui bahwa potensi sumber daya manusia di Bangli besar untuk bisa berkembang sesuai dengan kapasitas dan profesi mata pencaharian mereka baik di pedesaan atau perkotaan.
Berdasarkan data tahun 2004, Bangli memiliki luas 520,81 km2 dengan penduduk berjumlah 197.210 jiwa. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), untuk indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangli tahun 2022 sebesar 70,26 persen, tahun 2021 sebesar 69,37. Sementara kondisi IPM Bali sebesar 76,44 persen tahun 2022 dan 75,69 persen tahun 2021.
"Yang dibutuhkan di Bangli adalah ada keseimbangan antara pembangunan fisik dan infrastruktur di sisi lain diperkuat dan dikembangkan terus pengelolaan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga masyarakat Bangli memiliki daya saing dalam menghadapi perkembangan kehidupan masyarakat untuk selanjutnya," ungkap pria yang lahir 17 Oktober 1965, di Banjar Blungbang, Bangli.
Kedua, Bangli memiliki potensi besar di banyak sektor masing-masing sehingga secara ekonomi Bangli bisa memiliki sumber daya ekonomi untuk bisa menjadi untuk menyejahterakan masyarakat.
Seperti misalnya, kata dia, pengembangan sumber daya UMKM, seni dan budaya, dan pariwisata semestinya juga mendapat sokongan yang cukup dalam pembangunannya sehingga tidak hanya infrastrukturnya yang menonjol, tetapi juga SDM yang mengembangkan sektor sektor itu juga memiliki kemampuan yang cukup dan meningkat. Sehingga UMKM, pariwisata, terlebih lagi sektor pertanian terus bisa ditingkatkan.
"Sehingga dalam visi saya sangat realistis tetapi juga idealis dalam perannya sebagai anggota DPRD yang memiliki fungsi legislasi mengatur kehidupan masyarakat pada umumnya juga memiliki fungsi budgeting mengatur anggaran untuk bisa dikelola, untuk menata kehidupan masyarakat daerah serta fungsi kontrol," ujar Wakil Ketua Bidang Pemenangan Wilayah (Korwil) Kabupaten Bangli DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini.
Lewat tiga fungsi itu, mantan Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) dua periode ingin mengemban dan menjalankan visinya agar masyarakat Bangli bisa maju dan berkembang, bisa memperoleh kesejahteraan yang cukup bahkan bila perlu melebihi daerah lain.
Kendati demikian, KOS yang maju menjadi calon legislatif daerah pemilih (Dapil) Bangli memiliki pandangan bahwa sektor yang tepat dikembangkan di Bangli adalah pertanian karena terbentang lahan yang cukup luas sepanjang kabupaten Bangli.
Untuk itu, ia mengusulkan kehadiran pemerintah dan seluruh stakeholder untuk mendorong dan memajukan sektor pertanian untuk bisa berkembang dan menghasilkan pendapatan secara ekonomi masyarakat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga daerah bisa memiliki pendapatan memamdai untuk mengembangkan program-programnya.
Namun di sisi lain, jika potensi pariwisata di Bangli juga cukup berpeluang yakni terutama wisata alam dan spiritual. Tetapi yang perlu dicatat, adalah pengembangan pariwisata itu tidak serta merta dilakukan dengan membangun secara fisik apalagi sampai mengalihfungsikan lahan produktif.
"Apalagi ujungnya membuat masyarakat di sekitar objek wisata secara ekonomi menurun kualitas hidupnya. Makin miskin, lahannya dibangun infrastrukutr terlalu berlebihan mengalihfungsikan lahan pertanian sehingga membuat mereka menjadi miskin," wanti-wantinya.
Padahal pariwisata alam dan spiritual, lanjutnya, tidak harus membangun infrastruktur yang berlebihan di destinasi wisata.
Sebagai catatan, lahan pertanian di Bangli mengalami alih fungsi setiap tahun. Tercatat berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam tiga tahun terakhir, lahan pertanian yang telah beralih fungsi tercatat seluas 38,2 hektare.
Sementara, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli mencatat pada tahun 2018 luas lahan baku sawah di Bangli yakni 2.202 hektare. Untuk data terakhir tahun 2021, luas baku sawah tercatat 2.163,74 hektare. Jadi terjadi alih fungsi lahan sebesar 38,2 hektare dalam tiga tahun.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rob