Menlu Lavrov Bicara Soal Peluang Perundingan Rusia-Ukraina di KTT G20
beritabali.com/cnnindonesia.com/Menlu Lavrov Bicara Soal Peluang Perundingan Rusia-Ukraina di KTT G20
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, membahas peluang memulai kembali perundingan antara negaranya dengan Ukraina. Menurutnya, Ukraina telah membuat kondisinya tidak memungkinkan untuk kembali berunding.
Baca juga:
Logistik WSBK Mandalika Dikirim ke Australia
"Semua masalah ada di pihak Ukraina, yang dengan tegas menolak negosiasi dan mengedepankan kondisi yang jelas tidak realistis," ujar Lavrov kepada wartawan, Selasa (15/11), dikutip AFP.
Lavrov mengatakan dirinya telah mengungkap posisi itu saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia juga telah menjelaskan posisi Rusia saat berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Sebagai informasi, pejabat Rusia dan Ukraina telah mengadakan beberapa putaran negosiasi selama tahap awal konflik. Termasuk, pertemuan yang diselenggarakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berakhir tanpa kesepakatan untuk menghentikan pertempuran.
Bersama PBB dan Turki, Rusia dan Ukraina telah menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir beberapa pelabuhan Ukraina. Sehingga memungkinkan untuk ekspor biji-bijian.
Kendati demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pihaknya tak dapat mengadakan negosiasi damai dengan Moskow selama Putin tetap berkuasa.
"Negara-negara dunia ketiga sangat menyadari bahwa proses ini dihalangi oleh Ukraina, yang termasuk melalui Undang-Undang, dengan dekrit Zelensky, melarang negosiasi dengan Federasi Rusia," kata Lavrov.
"Kami ingin melihat bukti nyata bahwa Barat sangat tertarik untuk mendisiplinkan Zelensky dan menjelaskan kepadanya bahwa ini tidak dapat berlanjut, bahwa ini bukan untuk kepentingan rakyat Ukraina," imbuh dia.
Putin absen dalam gelaran KTT G20 di Bali, Indonesia. Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan menjelaska alasan ketidakhadiran Putin karena ada masalah dalam negerinya yang harus diselesaikan. Kehadiran Putin lalu diwakilkan Sergei Lavrov.
Rusia sudah delapan bulan menginvasi Ukraina. Negara beruang merah itu pun mendapat tekanan dari berbagai negara di dunia.
Diketahui, perang ini telah memberikan dampak kepada masyarakat luas. Contohnya, lonjakan harga pangan dan berdampak pada energi global. Akibatnya, lebih dari jutaan orang jatuh miskin dan sebagian orang mengalami kelaparan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net