Negara Arab Kutuk Serangan Israel di Kamp Jabalia: Tak Manusiawi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Negara-negara Arab mengutuk keras serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan pengungsi lainnya pada Selasa (31/10).
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras serangan Israel ke kamp Jabalia sebagai tindakan yang tidak manusiawi.
"Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza," demikian pernyataan Kemlu Saudi, dikutip Al Jazeera.
Pernyataan itu menyebut serangan terbaru terhadap kamp pengungsi padat penduduk itu menyebabkan kematian dan cedera pada sejumlah besar warga sipil tak berdosa.
"Mencegah pertumpahan darah, melindungi warga sipil dan menghentikan operasi militer adalah prioritas mendesak yang tidak bisa dianggap sebagai penundaan atau hambatan apa pun," demikian pernyataan Saudi.
Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk pengeboman yang dilakukan Israel terhadap kamp Jabalia di Jalur Gaza. UEA menekankan bahwa "kelanjutan pengeboman yang tidak masuk akal akan menyebabkan dampak yang sulit untuk diperbaiki di wilayah tersebut".
UEA juga menekankan perlunya gencatan senjata segera, untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih meluas.
Dilansir Anadolu Agency, Qatar turut mengutuk keras pengeboman Israel di kamp Jabalia. Qatar menggambarkan serangan itu sebagai "pembantaian baru terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya", serta menyerukan masyarakat internasional bertindak cepat menghentikan pembunuhan dan penghancuran.
Mesir menyatakan kecaman keras atas tindakan tak manusiawi Israel, yang menyebabkan ratusan orang terluka dan tewas di Jabalia.
Dalam pernyataannya Kemlu Mesir menyebut pengeboman itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Ledakan besar meluluhlantakkan kamp Jabalia pada Selasa (31/10) waktu setempat, hingga menewaskan 50 orang dan melukai 150 lainnya.
Salah satu warga di Jabalia, Ragheb Aqal menggambarkan serangan Israel itu bak gempa bumi. Akibat serangan itu, rumah-rumah di kamp terkubur bahkan warga harus menggali reruntuhan bangunan untuk menemukan keluarga dan kerabat yang tertimbun.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih serangan itu adalah untuk menargetkan salah satu komandan Hamas Ibrahim Biari, yang disebut punya peran "penting" dalam perencanaan dan pelaksanaan penyerangan.
Juru bicara IDF Jonathan Conricus menyebut lusinan milisi Hamas yang ada di terowongan bawah tanah yang sama dengan Biari, turut tewas dalam serangan itu.
Namun juru bicara Hamas Hasem Qassem membantah ada komandan senior yang berada di kamp pengungsi itu. Hamas menuding Israel hanya memberikan dalih untuk membunuh warga sipil.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net