search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelajar Tewas Tenggelam Saat Mandi di Sungai Yeh Panahan, Tabanan
Kamis, 2 Januari 2020, 22:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Seorang siswa berusia 13 tahun meninggal karena tenggelam saat mandi di Sungai Yeh Panahan di Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Kamis (2/1). Korban anak kedua dari pasangan Sutarman dan Ni Putu Juliasih ini tewas tenggelam diduga tak bisa berenang. 
 
Peristiwa ini terjadi sekitar Pukul 13.00 WITA. Saat itu korban bersama dua rekannya Dani Aditya Ramadhani dan Muhamad Choirulzat usai sholat sambil menunggu jam masuk sekolah pukul 13.00 WITA bermaksud jalan-jalan di sekitaran Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta. 
 
Saat itu korban siswa kelas 7 ini mengajak dua rekannya mandi di sungai Yeh Panahan. Korban sempat mengatakan 'cuaca panas begini enaknya mandi di sungai'. Sempat dua rekan korban yang sesama siswa kelas 7 ini menyarankan bermain di sekitaran TMP saja. 
 
Justru korban yang tinggal di sebuah BTN Banjar Senapahan Kaja, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kecamatan Kediri, Tabanan ini menolak dan berjalan menuju sungai dan diikuti dua rekannya. 
 
Sampai di sungai sudah ada dilihat enam orang rekannya duduk di pinggir sungai Yeh Panahan yang biasanya digunakan krama Pangkung Prabu untuk nganyut (prosesi upacara ngaben). 
 
Usai di sungai tanpa basa basi korban justru berlari langsung buka baju yang diletakkan di batu dan langsung melompat ke sungai. 

"Pokoknya dia lari kayak tak menghiraukan apa-apa langsung nyemplung," ujar rekan korban, Dhani Aditya Ramadhani. 
 
Saat korban tenggelam, tangan dan kepalanya sempat terlihat. Ketika itu, rekannya yang lain, Dwi Andika Wardani langsung menolong, tapi gagal karena kehabisan napas dan langsung ke pinggir. 
 
Selain itu, Dhani dan dua rekannya yang lain, yakni Mandala serta Izad sempat menolong korban saat itu masih terlihat di bagian kepala.
 
"Saat Mandala nolong gak bisa, tangan Mandala serasa tertarik akhirnya gak berani langsung ke pinggir," ujar Dhani. 
 
Dalam keadaan panik mereka sempat mencari ranting kayu bermaksud mengetahui posisi korban. Hanya saja korban tak ditemukan. 

"Akhirnya kami lapor ke warga terdekat dan langsung dilaporkan ke guru," jelas Dhani. 
 
Sementara itu Kapolsek Tabanan, Kompol Nyoman Sukanada mengatakan, kejadian persis sekitar pukul 13.00 WITA. Pencarian dilakukan melibatkan Basarnas Bali, warga, dan Pol Air Polres Tabanan. 

"Sebelum melibatkan Basarnas, pihkanya berupaya melalukan pencarian manual. Karena lokasi agak dalam kurang lebih 5 meter akhirnya melibatkan Basarnas," ungkap Sukanada di lokasi kejadian. 
 
Akhirnya setelah proses pencarian oleh Basarnas sekitar 20 menit korban ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban ditemukan didasar sungai sekitar 10 meter ke arah barat daya dari lokasi tenggelam. 

"Jenazah setelah ditemukan sesuai permintaan bapak kandungnya langsung disemayamkan di Masjid sebelum dilakukan upacara penguburan," tegasnya. 
 
 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami