Peringatan Tragedi Bom Bali I ke-20, Begini Kata Keluarga Korban
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Peringatan peristiwa Bom Bali I ke-20, digelar di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali I di Jalan Legian, Kuta, Badung, Rabu, 12 Oktober 2022.
Tragedi tersebut memberi luka serta trauma mendalam bagi para keluarga maupun korban yang selamat dalam tragedi tersebut. Salah satunya keluarga korban dalam tragedi tersebut, Arnold (20) mengatakan setiap tahun ia ikut memperingati tragedi kelam yang menewaskan ratusan korban jiwa tersebut.
Baca juga:
Mengenang Tragedi Bom Bali II Oktober 2005
Menurutnya, selain mengenang peristiwa bom Bali di Legian waktu silam, momen ini dijadikan ajang untuk dapat saling bertemu dengan keluarga korban lainnya, dan tujuannya untuk membawa misi perdamaian.
"Kita (Keluarga korban) dalam peringatan ini selain dapat saling bertemu dengan yang lain juga saling menguatkan. Tujuannya hanya untuk membawa misi perdamaian. Misi perdamaian itu kita wujudkan dalam toleransi kebersamaan," jelasnya, Rabu (12/10) di, Kuta, Badung.
Di tahun ke-20 ini, secara bersama-sama mereka saling menguatkan dan menyampaikan pada semua orang bahkan seluruh dunia untuk menggaungkan perdamaian.
"Hal ini tidak bisa dilupakan tetapi kita harus menuju ke depan, berusaha hidup dalam damai menyuarakan bahwa damai itu indah," katanya.
Sementara, salah satu korban selamat dalam tragedi bom kala itu, Thiolina F Marpaung menyampaikan ketidaksetujuannya jika momen ini disebut sebagai peringatan. Peristiwa tersebut, menurutnya tidak perlu diingat kembali apa yang terjadi pada 20 tahun silam.
Namun, ia lebih menekankan pada harapan kedepan dengan berdoa untuk yang ada sekarang serta yang masih hidup saat ini agar menjadi lebih sehat.
Sejak tragedi bom Legian itu, Thiolina harus melakukan cek up kedua bola matanya hingga saat ini karena terkena serpihan kaca mobil dari ledakan bom.
"Seperti saya salah satunya selama 20 tahun, dua bola mata masih harus melakukan cek up", cetusnya.
Dirinya sangat berharap, dengan adanya doa perdamaian mental semakin kuat.
"Jika mental telah kuat, maka fisik pun akan menjadi lebih sehat", pungkasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga