search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PKB Sentil PAN Yang Dorong Duet Prabowo-Erick Thohir
Rabu, 5 Juli 2023, 12:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PKB Sentil PAN Yang Dorong Duet Prabowo-Erick Thohir

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

PKB gerah dengan tindak tanduk PAN yang ingin bergabung dalam koalisi bersama Partai Gerindra dan getol menyodorkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.

Permintaan tersebut datang dari Wakil Ketum PAN Yandri Susanto. Ia ingin Partai Gerindra menjadi jembatan agar Prabowo dan Erick menjadi pasangan calon dalam Pilpres 2024.

Ketua DPP PKB Indah Dita Sari mengingatkan PAN merupakan pendatang baru dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas PKB dan Gerindra. Ia menyarankan PAN antre jika ingin menyodorkan cawapres bagi Prabowo.

"Saya baca ada pernyataan begitu di media. Takjub sih saya. Ini PAN pendatang baru dalam KKIR. Lha, pendatang kok minta duduk di depan," ucap Dita dalam keterangannya, Selasa (4/7).

Dita lantas mengibaratkan KKIR seperti Transjakarta. Ia mengatakan PAN seharusnya mencari tempat duduk di belakang sebagai pihak yang baru ingin masuk ke dalam koalisi.

"Ibarat naik busway belakangan, ya cari tempat duduk di belakang lah. Saking herannya sampai saya susah ngomong," ujarnya.

Staf Menteri Ketenagakerjaan itu menyarankan PAN agar membantu koalisi terlebih dahulu sebelum menyodorkan nama cawapres kepada Prabowo.

Menurutnya, PAN bisa membantu koalisi dengan gagasan visioner terlebih dahulu sambil membangun ikatan dengan PKB dan Gerindra di dalam KKIR.

"Anak magang kan harus orientasi dulu. Jangan langsung mau mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior," katanya.

Pernyataan Dita lantas direspons Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga. Menurutnya, PAN akan menyerahkan keputusan memilih cawapres kepada Prabowo.

"Soal siapa yang akan dipilih menjadi pendampingnya, ya kami serahkan kepada keputusan Pak Prabowo," kata Viva saat dihubungi, Selasa (4/7).

Viva mengingatkan PAN belum resmi mengusulkan nama cawapres hingga saat ini meski acap kali menyebut Erick Thohir sebagai bakal cawapres pada Pilpres 2024.

"PAN, kan, belum menetapkan secara resmi paslon di pilpres. Jadi, untuk Mbak Dita, enjoy saja. Jangan gaspol," ujar Viva.

Menurut Viva, partainya tak akan merusak hubungan PKB dengan Gerindra. Ia juga mengaku ingin membuka peluang agar bisa berkoalisi dengan PKB.

"PAN yang membiru dan PKB yang menghijau adalah perpaduan kekuatan politik yang sinergis dan saling menguatkan untuk rancang bangun kebangsaan," katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman turut merespons soal peluang PAN dan Golkar bergabung dan mengusulkan cawapres untuk Prabowo.

Habib meyakini pembahasan cawapres dengan PKB dalam Pemilu 2024 tidak akan rumit. Menurutnya, koalisi akan bersikap realistis dan mengedepankan keinginan rakyat.

"Saya pikir hal-hal seperti itu tidak serumit yang dibayangkan temen-temen semua. Nanti, kita semua bersikap realistis mengedepankan azas kepentingan rakyat," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (4/7).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga menegaskan keputusan soal cawapres dalam koalisinya dengan PKB saat ini berada di tangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Mana cawapres yang paling baik akan diputuskan secara bersama oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dan juga kalau ada partai-partai lain tentu akan melibatkan partai tersebut," katanya.

Menurut Habiburokhman, Prabowo dan Muhaimin juga akan tetap berkonsultasi dengan Presiden Jokowi untuk mencari cawapres sebagai dua partai koalisi pemerintah.

"Tentu untuk hal yang sestrategis ini mereka berdiskusi dan meminta pendapat dari Pak Jokowi selaku presiden, wajar dong namanya bestie kita saling minta pendapat ya," ujarnya.

Sebelumnya, Yandri meminta Gerindra menjembatani komunikasi dengan PKB untuk menduetkan Erick Thohir dengan Prabowo Subianto. PAN mengaku belum ada komunikasi dengan PKB soal itu.

"Saya kira faktor Pak Prabowo sangat penting untuk menjembatani atau melakukan konsolidasi konkret dengan tiga partai ini," ucap Yandri, Senin (3/7).

PKB dan Gerindra diketahui saat ini menjalin koalisi dengan Gerindra. Keduanya membentuk Koalisi KKIR. Sementara, PAN saat ini masih terikat dengan Golkar dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami