search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Turki Tangkap 47 Penjarah Usai Gempa Dahsyat
Minggu, 12 Februari 2023, 09:38 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Polisi Turki Tangkap 47 Penjarah Usai Gempa Dahsyat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Polisi Turki menangkap sedikitnya 47 penjarah di Kota Antakya, Provinsi Hatay pada Sabtu (11/2) usai gempa dahsyat di Turki dan Suriah. Para penjarah ini disebut memanfaatkan situasi kacau akibat gempa di Turki dan Suriah.

Dikutip dari AFP, mereka menghancurkan jendela toko-toko dengan palu dan merampas barang berharga di toko tersebut termasuk telepon seluler. Polisi mendapati sejumlah uang, telepon seluler, komputer, senjata, perhiasan, hingga kartu bank di tangan para pelaku penjarahan yang berhasil ditangkap.

Para penjaga toko dan petugas keamanan terus berjaga-jaga di pasar tradisional tersebut untuk memburu siapapun yang dicurigai sebagai penjarah. Kota kuno Antakya tersebut relatif sepi usai guncangan dahsyat di Turki.

Banyak para pemilik toko yang sempat meninggalkan toko mereka karena takut gempa susulan parah mengguncang daerah tersebut. Namun, situasi ini justru dimanfaatkan para penjarah untuk merampas barang-barang berharga di toko-toko itu.

Para penjarah ini menyisir setiap toko elektronik dan pakaian. Bahkan empat mesin ATM hancur dan seluruh uang sudah raib digondol para penjarah.

Di sejumlah toko telepon seluler tak ada satu pun gawai yang didagangkan tersisa akibat penjarahan. Sementara di toko-toko pakaian hanya tersisa manekin tanpa pakaian yang bergeletakan di luar toko.

Salah satu warga Provinsi Hatay, Aylin Kabasakal, bahkan meluapkan rasa frustrasi akibat penjarahan yang terjadi di daerahnya.

"Kami menjaga rumah kami, mobil kami. Para penjarah itu juga menjarah rumah-rumah kami. Tak ada yang bisa kami katakan lagi. Kami hancur, kami terguncang. Apa yang kami lalu saat ini merupakan mimpi buruk," ujar Kabasakal kepada AFP.

"Aparat berwenang harus melindungi rumah kami juga," tuturnya lagi.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami