Potensi Gas di Perairan Bali Utara Jadi Pendapatan Baru Selain Pariwisata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Komisi III DPRD Bali, AA Adhi Ardhana menanggapi soal potensi gas bumi di Perairan Bali Utara yang bisa mengambil bagian sekitar separuh dari data yang dimiliki Blok Masela, Maluku.
Ia mengatakan hal ini tentunya menjadi peluang pendapatan baru bagi Bali yang selama ini mengandalkan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomiannya. Selain itu, pemerintah daerah juga memiliki kesempatan ikut dalam korporasi untuk pengelolaan dan pemanfaatan gas alam tersebut.
"Setahu tyang aturan menyebutkan ada bagi hasil dari hasil alam termasuk gas. Lalu ada secara aturan kesempatan ikut dalam korporasi pengelolaan pemanfaatan gas alam tersebut," ungkapnya saat dikonfirmasi Kamis (25/05/2023).
Meski demikian, menurutnya Bali juga harus bersiap secara Sumber Daya Manusia (SDM) mengingat potensi ini adalah hal yang baru bagi industri di Bali.
Ia menjelaskan gas bumi ini adalah potensi alam yang nantinya bisa menjadi salah satu bahan yang termasuk bahan bakar bersih. Secara teknis, distribusi gas ini ditempatkan pada suatu penampungan dari perairan laut.
Selanjutnya dicairkan menjadi LNG dan kemudian dapat dijual ke dalam atau ke luar daerah bahkan negara lain sesuai kebutuhan, entah untuk menjadi bahan bakar pembangkit, industri pupuk, industri lainnya, ataupun kebutuhan rumah tangga.
"Ini tentu membutuhkan korporasi banyak pihak termasuk pemerintah daerah," sebutnya.
Ditanya terkait berapa potensi gas bumi yang disalurkan ke Bali, Adhi Ardhana menjawabnya sesuai kebutuhan pembangkit yang ada di Bali dan jaringan gas rumah tangga yang mungkin sudah terbangun saat nanti berproduksi.
"Kalau terkait potensi demand, tentu harus dihitung kembali," ungkapnya.
Dengan potensi gas bumi ini, menurutnya patut disyukuri karena nantinya dengan sumber kekayaan alam, Bali tentu nanti akan memiliki sendiri, bukan membeli. Kebutuhan bahan bakar untuk masyarakat, kata dia, pastinya lebih murah dan terjamin sesuai nilai kekayaan alam tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengidentifikasi potensi sumber daya gas di perairan Bali Utara.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan potensi sumber gas di perairan Bali Utara bisa mengambil bagian sekitar separuh dari data yang dimiliki Blok Masela, Maluku.
“North Bali saat ini diduga memiliki cadangan yang besar juga, mungkin tidak sebesar Masela, tapi mungkin separuh Masela,” kata Tjipto di Surabaya, Senin (22/5/2023).
Tjipto mengatakan, potensi sumber daya gas yang relatif besar itu bakal ikut menopang pasokan energi bersih untuk wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara atau Jabanusa untuk jangka waktu yang panjang nantinya.
“Itu juga punya potensi untuk kita alirkan gasnya ke Jawa dan lain-lain,” kata dia.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim