search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putin Umumkan Darurat Militer, Sebut Warga Sekarat
Kamis, 20 Oktober 2022, 09:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Putin Umumkan Darurat Militer, Sebut Warga Sekarat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia bulan lalu. Wilayah itu antara lain Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Dekrit disampaikan langsung Putin saat berpidato di pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Rabu waktu setempat. Administrasi sipil di kawasan itu akan segera digantikan oleh militer.

Putin pun mengatakan semua wilayah itu harus memastikan bahwa langkah-langkah diambil pasti melindungi "fasilitas yang sangat penting" di wilayah masing-masing. Ia menyebut membuat keputusan kali ini karena penolakan Ukraina untuk mengakui pencaplokan empat wilayah itu.

"Undang-undang konstitusional tentang penerimaan empat wilayah baru ke dalam Federasi Rusia mulai berlaku," katanya dilaporkan Tass, dikutip Kamis (20/10/2022).

"Rezim Kyiv (ibu kota Ukraina), seperti yang Anda tahu, menolak untuk mengakui kehendak dan pilihan orang, menolak proposal untuk negosiasi. Sebaliknya, penembakan terus berlanjut. Warga sipil sekarat," tambah Putin lagi.

Meski dekrit sudah diumumkan Putin, di Rusia aturan itu tetap harus disetujui Dewan Federasi (Senat). Darurat militer sering diperkenalkan sebagai tindakan sementara ketika otoritas sipil dianggap berada dalam krisis dan berjuang untuk berfungsi.

Luas dan cakupan belum dirinci Kremlin. Tetapi darurat militer umumnya memasukkan hak-hak sipil ke dalam kekuasaan militer.

Rusia tampaknya juga akan memberikan kekuasaan untuk melakukan langkah-langkah mobilisasi di bidang ekonomi ke militer di empat wilayah itu. Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia sendiri diambil alih Rusia setelah klaim kemenangan referendum yang dilakukan pro Putin.

Sementara itu, seorang penasihat presiden Ukraina menolak deklarasi darurat militer. Ua menggambarkannya sebagai "legalisasi semu dari penjarahan properti Ukraina".(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami