Relokasi Pedagang dan Fasilitas Parkir Memadai Atasi Persoalan Klasik di Pura Besakih

beritabali/ist/Relokasi Pedagang dan Fasilitas Parkir Memadai Atasi Persoalan Klasik di Pura Besakih.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Fasilitas Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih telah diresmikan dan diyakini mampu menyelesaikan persoalan kesemrawutan parkir yang selama ini kerap dikeluhkan oleh pemedek pada saat berlangsungnya upacara besar di Pura Besakih.
Bendesa Adat Besakih, Jero Mangku Widiarta kepada awak media mengatakan, dengan adanya penataan fasilitas pendukung diantaranya tempat parkir yang memadai seperti di Terminal Kedungdung dan Manik Mas, serta relokasi pedagang yang selama ini berjualan dipinggiran jalan, tentunya apa yang menjadi keluhan selama ini sedikit tidaknya akan bisa teratasi.
"Dengan adanya fasilitas ini tentu semuanya akan diatur, baik jalur masuk maupun keluarnya, nantinya sistem parkirnya satu pintu tidak boleh sembarangan lagi masuk, begitu juga parkir liar dan pribadi akan ditata oleh badan pengelola, " ujar Widiarta, ditemui saat peresmian fasilitas penataan kawasan suci pura agung besakih, Senin (13/3/2023).
Selain itu, Widiarta juga memastikan tidak ada lagi sistem pemungutan parkir di jalur Batusesa dan jalur lainnya. Dengan fasilitas yang ada saat ini maka retribusi akan diambil di lokasi kantong parkir secara langsung.
Namun demikian, meski fasilitas yang dibangun diyakini cukup memadai, namun dalam upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh tahun 2023 ini, bagi pemedek umat hindu yang hendak sembahyang ke Pura Agung Besakih diimbau untuk menyesuaikan jadwal sembahyang agar tidak membludak pada hari-hari tertentu terutama hari sabtu dan minggu dan hari libur lainnya.
"Tidak harus bersamaan pada saat hari libur seperti sabtu dan minggu, sebaiknya menyesuaikan dengan jadwal nganyarin daerahnya masing-masing sehingga tidak terjadi kepadatan pemedek maupun kepadatan arus lalu lintas," ujar Widiarta.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs