Satu Kota di Negara Ini Dikepung, 10.000 Tentara Turun
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Situasi El Salvador mencekam. Sebuah kota bahkan dikepung oleh 10.000 polisi dan tentara.
Hal ini terjadi akhir pekan kemarin. Itu akibat operasi penangkapan geng yang ada wilayah itu.
"Saat ini, Soyapango sudah dikepung total," kata Presiden Nayib Bukele di Twitter, RT News, Senin (5/11/2022).
"Tim ekstraksi dari kepolisian dan tentara bertugas satu per satu untuk mengevakuasi semua anggota geng yang masih ada di sana," tambahnya.
Mengutip BBC International, blokade dibuat pemerintah untuk akses menuju kota. Pasukan khusus juga menggeledah rumah untuk mencari anggota geng.
Petugas juga telah menghentikan semua orang yang mencoba meninggalkan kota. Pemeriksaan surat-surat identitas ditingkatkan
Gambar yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan pasukan bersenjata berat, mengenakan pelindung tubuh dan membawa senapan serbu ke sisi-sisi kota. Menteri kehakiman mengatakan sejauh ini 12 orang telah ditangkap.
Sementara itu, seorang warga, Guadalupe Perez, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penggerebekan itu merupakan kejutan. Namun warga menyambut baik.
"Mereka menggeledah Anda dan meminta surat identitas Anda untuk memverifikasi di mana Anda tinggal, tapi tidak apa-apa," katanya.
"Itu semua untuk keselamatan kami," tambahnya.
El Salvador sendiri memang telah memproklamirkan darurat kekerasan genk. Ini membuat maraknya pembunuhan di negara itu.
Perlu diketahui, El Salvador masuk sebagai negara dengan ancaman kebangkrutan paling tinggi, versi Visual Capitalist di Juli 2022. Menurut data, El Salvador memiliki pembayaran bunga tahunan sebesar 4,9 persen dari PDB.
Jika dijumlahkan, utang El Salvador yang belum dibayar sama dengan 82,6 persen dari PDB. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 800 juta akan mengalami jatuh tempo pada Januari 2023.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net