search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sejarah Pura Gede Hyang Api, Berawal dari Pancaran Sinar Api
Minggu, 4 Desember 2022, 17:38 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Sejarah Pura Gede Hyang Api, Berawal dari Pancaran Sinar Api

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pura Gede Hyang Api terletak di Banjar Menesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung tersemat cerita unik. Dari keberadaan Pura yang diawali cerita adanya pohon (Taru) Kampuak diperkirakan berumur ratusan tahun yang masih terlihat berdiri kokoh tepat berada di jaba madya Pura. 

Selain diyakini memiliki kekuatan magis, konon dari kejauhan mampu mengluarkan aura berupa api memancar. Hal itu disampaikan, Mangku Pura Gede Hyang Api, I Ketut Rajin, di Banjar Menesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, Sabtu (24/7).

Baca juga:
Pura Kahyangan Tiga

Mangku Rajin menceritakan awalnya sejarah Pura tersebut yang ditandai datangnya seorang Brahmana suci dari tanah Jawa menuju wilayah Bualu dengan diiringi satu orang anak buah. Dari daerah Bualu, orang suci tersebut melihat pancaran sinar berupa Api dari bawah bumi sampai ke langit.

"Muncul rasa ingin tahu akhirnya beliau menelusuri keberadaan dimana sumber pancaran sinar Api tersebut dari arah selatan menuju arah utara," katanya.

Akhirnya Pendeta dari Jawa tersebut menemukan sumber pancaran sinar berupa Api tersebut terpusat atau bersumber dari pohon Kampuak yang diperkirakan berumur kurang lebih ratusan tahun. "Dari cerita singkat tersebut akhirnya Pura ini disebut oleh krama desa sebagai Pura Gede Hyang Api," ungkapnya.

Diceritakan juga keberadaan Pura dari cerita sebelum adanya kahyangan Tiga di Desa telah berdiri kokoh Pura Gede Hyang Api ini dimana yang berstana di Pura Gede Hyang Api yaitu, Ratu Hyang Api, Ratu Dalem Upakerti, serta Ratu Batur. "Disini ada tiga Pegedongan," sebutnya.

Hingga saat ini, kata Mangku Rajin, Pura diempon oleh 4 Banjar meliputi, Banjar Menesa, Cabe, Darmasaba dan krama Banjar Penyeduan. "Total pengempon kurang lebih sebanyak 260 krama," pungkasnya.

Editor: Juniar

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami