Selama Tujuh Bulan, Ada 72 Kasus Bunuh Diri di Bali
Selasa, 25 Juli 2017,
19:18 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kasus bunuh diri di Bali setiap tahunya semakin meningkat. Pada tahun 2017 hingga bulan Juli dilaporkan sebanyak 72 orang melakukan bunuh diri atau yang akrab disebut ulah pati. Menyikapi hal tersebut, pemerhati social Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, Sp.KJ (K) bertemu dengan Wakapolda Bali Brigjen Pol. Drs. I Gede Alit Widana, S.H., M.Si untuk membicarakan hal tersebut.
Dalam pertemuan yang disaksikan sejumlah Pejabat Utama Polda Bali, Luh Suryani menyampaikanpermasalahan bunuh diri yang mulai marak sejak tahun 2000. Berdasar penelitian dan daa yang diperoleh di Kabupaten Buleleng, Karangasem dan Denpasar, penyebab bunuh diri banyak diakibatkan oleh gangguan berat, depresi, stress, kelainan fisik dan faktor ekonomi.
[pilihan-redaksi]
“Dari bulan Januari sampai dengan Juli 2017, kasus bunuh diri tercatat ada 72 kasus,” ujarnya.
Pendiri SIMH (Suryani Institute for Mental Health) Foundation ini mengaku sangat prihatin atas kasus bunuh diri yang terjadi di masyarakat, karena sampai sekarang tidak ada kepedulian dari instansi pemerintah. Selain untuk memohon petunjuk terkait masalah fenomena bunuh diri, kedatangannya ke Polda Bali juga untuk berkoordinasi sekaligus memohon dukungan terkait rencana penyelenggaraan seminar tentang kasus bunuh diri yang akan di gelar pada akhir bulan Agustus 2017.
“Kami harap pihak kepolisian bersedia membantu dan bekerjasama dalam pencegahan aksi bunuh diri yang dilakukan masyarakat Bali. Kami juga mohon bantuan untuk diberikan data riil kasus bunuh diri yang dimiliki oleh Polda Bali,” ucap Luh Suryani.
Menanggapi hal itu, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Gede Alit Widana, S.H., M.Si. mengucapkan terima kasih atas informasi yang sudah diberikan oleh pihak SIMH tentang permasalahan orang meninggal karena bunuh diri. Fenomena bunuh diri yang terjadi di wilayah hukum Polda Bali cenderung mengambil jalan pintas karena menghadapi masalah yang sangat sulit.
Pihak kepolisian akan melakukan sosialisasi dengan melibatkan para Babhinkamtibmas yang ada di desa-desa, untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya aksi bunuh diri yang dilakukan oleh masyarakat. Wakapolda juga akan mengirim data kejadian bunuh diri kepada pihak SIMH, agar dapat dirangkum dan dijadikan bahan sosialisasi di masyarakat.
“Kami sangat mendukung dan akan membantu pelaksanaan seminar yang akan dilaksanakan oleh Suryani Institute for Mental Health Foundation. Kami harap saat pelaksanaan seminar diundang para tomas, todat, toga dan instansi terkait,” kata mantan Kapoltabes Denpasar ini. [spy/wrt]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl