search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sembilan Gejala Awal Diabetes Tipe Dua, Hati-Hati Sering Tak Disadari
Selasa, 22 November 2022, 13:03 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sembilan Gejala Awal Diabetes Tipe Dua, Hati-Hati Sering Tak Disadari

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Munculnya diabetes sering kali tak disadari sehingga membuat penanganan jadi terlambat. Maka dari itu, penting untuk mengetahui sejumlah gejala awal diabetes tipe 2 yang muncul sejak dini. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah di atas batas normal.

Jika tidak dikontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang bisa mengancam nyawa. Diabetes juga dikenal sebagai faktor risiko paling umum dari penyakit jantung.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari penyakit diabetes yang diidapnya. Pasalnya, ada beberapa gejala yang tidak muncul secara spesifik pada masing-masing penderita.

Gejala Awal Diabetes Tipe 2

Menukil Medical News Today, berikut beberapa gejala awal diabetes tipe 2 yang perlu dicermati.

1. Sering buang air kecil

Saat kadar gula darah tinggi, ginjal akan mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya dari darah. Hal tersebut bisa menyebabkan penderita diabetes perlu lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.

2. Sering merasa haus

Seringnya buang air kecil membuat tubuh kehilangan cairan. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

3. Sering lapar

Penderita diabetes sering kali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanannya. Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. 

Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, penderita diabetes sering merasa lapar terus-menerus, walaupun mereka baru saja mengonsumsi makanan.

4. Rasa lelah

Diabetes dapat memengaruhi tingkat energi seseorang dan menimbulkan rasa lelah. Kelelahan pada penderita diabetes terjadi karena gula yang tidak mencukupi untuk bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan buram

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata.

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata. Hal tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur, tetapi akan membaik ketika kadar gula darah berkurang.

Jika tidak diobati, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah sehingga bisa menyebabkan kebutaan.

6. Luka sulit kering

Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya, luka besar ataupun kecil pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.

7. Kesemutan, kebas, atau nyeri pada tangan dan kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf. Pada penderita diabetes, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan di tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal sebagai neuropati. Kondisi ini dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

8. Bercak hitam pada kulit

Bercak halus kegelapan pada kulit yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa diakibatkan oleh diabetes. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.

9. Rasa gatal dan infeksi ragi

Gejala awal diabetes tipe 2 yang terakhir adalah munculnya rasa gatal. Kelebihan gula dalam darah dan urine dapat menyediakan makanan untuk ragi, yang dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak. Daerah yang terkena pada umumnya akan terasa gatal. Namun, seseorang juga mungkin mengalami rasa terbakar, perubahan warna kulit, dan nyeri.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami