Usai Biden-Kanselir Jerman, PM Inggris ke Israel Tunjukkan Solidaritas
beritabali.com/cnnindonesia.com/Usai Biden-Kanselir Jerman, PM Inggris ke Israel Tunjukkan Solidaritas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan mengunjungi Israel pada Kamis (19/10) sebagai bentuk dukungan negaranya terhadap negara Zionis itu yang sedang berperang dengan Hamas Palestina.
"Malam ini (Rabu) Perdana Menteri Sunak akan melakukan perjalanan dua hari ke Israel dan beberapa negara di kawasan untuk menemui mitranya di Timur Tengah," bunyi pernyataan kantor Sunak di Downing Street pada Rabu (18/10).
Sunak akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog di Tel Aviv sebelum terbang ke negara lain di Timur Tengah.
Kunjungan Sunak ini berlangsung sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkunjung ke Israel dengan maksud dan tujuan yang sama. Sebelum Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga telah lebih dulu mengunjungi Israel untuk menunjukkan dukungan terhadap Tel Aviv.
Meskipun Downing Street tidak menyebutkan negara mana yang akan dikunjungi Sunak setelah Israel, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dipastikan akan mengunjungi Mesir, Turki, dan Qatar secara bersamaan dalam beberapa hari ke depan.
"Selama pertemuan di Israel, Sunak akan menyampaikan belasungkawa atas korban meninggal dunia di Israel dan Gaza dalam dua minggu terakhir akibat serangan teroris brutal Hamas," kata Downing Street seperti dikutip CNN.
Sunak juga akan memberikan tekanan pada Israel untuk membuka koridor kemanusiaan ke Gaza "sesegera mungkin" sehingga warga negara Inggris yang terjebak di wilayah tersebut dapat keluar, kata para pejabat Inggris.
Kunjungan Sunak ke Israel ini berlangsung dua hari setelah serangan udara menggempur Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza pada Selasa. Insiden itu menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai ratusan lainnya.
PM Sunak menggambarkan serangan itu sebagai "momen penting" bagi para pemimpin di wilayah tersebut dan lebih jauh lagi untuk mengintensifkan upaya untuk menghindari "eskalasi konflik yang berbahaya lebih lanjut."(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net