search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Pria Ini Kritik Pengalihan LPG ke Kompor Listrik
Selasa, 27 September 2022, 14:21 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Pria Ini Kritik Pengalihan LPG ke Kompor Listrik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tengah menjadi perbincangan soal peralihan kompor LPG ke kompor induksi bertenaga listrik sedang mencuat di tengah publik. Pemerintah juga mengatakan bila penggunaan kompor listrik dinilai dapat mengurangi beban APBN untuk impor LPG.

Lantaran hal tersebut, banyak warganet yang memberikan berbagai kritiknya terhadap perubahan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh pria dalam video akun TikTok @aabelkarimi yang menyinggung saat Mulan Jameela selaki anggota Komisi VII DPR RI memprotes soal kompor listrik tersebut.

"Mari kita bicara kompor listrik. Setelah viral mbak Mulan protes soal kompor listrik gua jadi banyak mikir nih, sekarang pasukan listrik di Indonesia itu kan berlebih. Ini karena selain PLN itu produksi sendiri, PLN juga kan beli dari IPP (Independen Power Producer atau swasta," kata pria tersebut dalam video viral itu.

"Tapi karena sekarang berlebihanlah rakyat yang harus gotong royong untuk membeli kelebihan tersebut. Keren kan? Oke kita lihat, rakyat seolah-olah digeser paksa kan dari 400 dan 900 itu ke golongan yang non subsidi lewat narasi ya kompor listrik," imbuh menambahkan penjelasan di video yang viral di TikTok itu.

Pria tersebut bahkan juga mengatakan bila perubahan yang dilakukan tersebut tujuan dibaliknya hanyalah mengenai uang.

"Narasinya kan keren, ramah energi tapi dibaliknya ya cuan lagi sebetulnya. Karena kompor listrik itu akan menaikkan permintaan terhadap listrik dan permintaan terhadap listrik yang besar akan mendistribusikan kelebihan listrik. Tapi pertanyaannya kenapa sih PLN itu bisa berlebih?," ungkap pria itu.

"Ini karena PLN dan swasta itu teken kontrak dengan model TOP (Take Or Pay). Artinya harga, jumlah itu sudah ditetapkan dimuka, mau lu butuh, mau engga pokoknya akan gue terus pasok dan lo harus bayar, kan gitu," jelasnya.

Ia juga mengatakan bila rakyat saat ini belum membutuhkan kebijakan tersebut.

"Dan yang wajib kita tanyakan itu sebetulnya rakyat ini bener butuh gak sih? Kan belum ya. Lalu kita bicara tentang ramah energi tapi kita dipaksa dan didesain oleh kebijakan untuk mengkonsumsi listrik besar."

"Hanya karena bisnis yang menguntungkan oligarki harusnya kan kalau persediaan berlebih, listrik itu kan murah, tapi kenapa gak bisa? Ini karena tersandera oleh TOP swasta tapi rakyat yang harus jadi korban lagi ya nasib, nasib ya Allah."

Melihat unggahan video viral tersebut, netizen ikut memberikan komentar terkait kebijakan penggunaan kompor listrik.

"Iya nasib berada di Indonesia (emot tertawa 2x) atau berada di "pemerintahan" Indonesia?? nikmati nasib sambil senyum dan istighfar (emot tertawa)," Ungkap @ma****ai.

"Masih banyak loh daerah yg belum teraliri listrik," Kata @wa****ba.

"Saya tuh bingungny.. kan "berlebihan listrik" lah bukanny malah gampang yaa.. alirkan lebihanny ke pelosok yg belum ada listrik.. masih banyak loh (emot tertawa)," Ucap @N****h.

"Solusi buat mereka. masalah buat kita," Imbuh @M****E.(sumber: suara.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami