Wabup Kembang Singgung Persoalan Mendesak Kepadatan Jalur Denpasar Gilimanuk
Minggu, 10 Maret 2019,
21:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com.Jembrana. Di hadapan Gubernur, Wakil Bupati Jembrana Kembang Hartawan menjelaskan salah satu permasalahan paling mendesak warga jembrana saat ini adalah kepadatan jalan Denpasar Gilimanuk.
[pilihan-redaksi]
"Kalau kondisi normal waktu tempuh, bisa 4-5 jam. Kalau macet tentunya berjam-jam, dan itu sangat merugikan kami, karena arus ekonomi barang dan jasa banyak bergerak ke kota, terlebih lagi banyak masyarakat kami yang mesti bekerja maupun sekolah di Denpasar," sebut Kembang saat mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster menggelar tatap muka dengan masyarakat Jembrana bertempat di Gedung Mendopo Kesari Negara, minggu (10/3).
"Kalau kondisi normal waktu tempuh, bisa 4-5 jam. Kalau macet tentunya berjam-jam, dan itu sangat merugikan kami, karena arus ekonomi barang dan jasa banyak bergerak ke kota, terlebih lagi banyak masyarakat kami yang mesti bekerja maupun sekolah di Denpasar," sebut Kembang saat mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster menggelar tatap muka dengan masyarakat Jembrana bertempat di Gedung Mendopo Kesari Negara, minggu (10/3).
Acara yang diikuti para Bendesa Perbekel lurah, Kelian Dinas Adat, Kaling, LPM BPD serta subak basah/ kering diawali dengan pemaparan selamat datang oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Mengawali paparannya, Kembang mengucapkan terimakssih sekaligus kebaanggan atas kunjungan Gubernur kali ini.
Kesempatan itu juga disampaikan Wabup Kembang atas dukungan provinsi melalui sharing program Kartu Indonesia Sehat. Saat ini kartu tersebut sudah dibagikan dan disosialisasikan langsung sampai kebanjar banjar. "Jaminan itu mengcover 326.000 jiwa, yang dibiayai secara sharing serta gotong royong oleh pemerintah pusat bersama provinsi dan Pemkab Jembrana," papar Kembang.
Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan visi programnya kedepan yakni nangun sat kerthi loka bali. visi tersebut dinilainya sangat kaya akan nilai-nilai pelestarian serta menjaga kearifan lokal masyarakat Bali. Di dalamnya ada dimensi dalam menjaga alam krama dan kebudayaan bali,memenuhi kebutuhan harapan serta aspirasi krama Bali.
"Bali itu sakral, rohnya kuat dan itu harus dijaga oleh kita sebagai generasi penerus mulai dari alam, laut, sungai, danau serta manusianya, sekala maupun niskala," kata Koster.
Untuk itu sejak enam bulan masa kerjanya, sudah beberapa program penguatan alam maupun budaya bali yang diluncurkan. Salah satunya penguatan aksara dan busana Bali. Berikutnya pembatasan sampah plastik yang dikuatkan dengan Pergub.
"Program ini banyak mendapat apresiasi. Bahkan Bali menjadi contoh ekonomi lokal pun bergerak seperti petani bambu dan pengerajin, yang kebanjiran order pembuatan straw (pipet) alami," sebut Koster.
[pilihan-redaksi2]
Terkait infrastruktur, utamanya kemacetan jalan Denpasar Gilimanuk, hal itu juga sudah diketahuinya dan layak untuk dibantu memudahkan moda transportasi Bali Barat. Namun saat ini Fokus akan diutamakan ke Bali utara dengan pembangunan shortcut karena kajiannya juga sudah disusun sebelumnya.
Terkait infrastruktur, utamanya kemacetan jalan Denpasar Gilimanuk, hal itu juga sudah diketahuinya dan layak untuk dibantu memudahkan moda transportasi Bali Barat. Namun saat ini Fokus akan diutamakan ke Bali utara dengan pembangunan shortcut karena kajiannya juga sudah disusun sebelumnya.
Selanjutnya baru Jembrana yang akan menjadi prioritas. Ia mengaku siap untuk memperjuangkan termasuk membawa aspirasi usulan itu ke pusat. "Saya kerja mesti satu satu diselesaikan, kalau sudah fokus akan bisa diselesaikan lebih kencang," ujar Koster.
Program lainnya disebut Koster adalah pembangunan kesehatan diantaranya pembangunan Puskesmas rawat inap serta pembangun pusat layanan kanker serta jantung di RS Bali Mandara, yang disebutnya sudah sangat mendesak. (bbn/jim/rob)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -