Warga Ukraina Beberkan 'Neraka' Apartemen Dnipro Hancur Dirudal Rusia
beritabali.com/cnnindonesia.com/Warga Ukraina Beberkan 'Neraka' Apartemen Dnipro Hancur Dirudal Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Warga Dnipro, Ukraina, berkeluh kesah setelah pasukan Rusia meluncurkan rudal ke apartemen kawasan itu, Sabtu (14/1) lalu. Svitlana Lishchynska, yang tinggal di gedung sebelah, mengatakan bahwa apartemen berlantai sembilan yang diledakkan pasukan Moskow tampak seperti neraka.
"Putri saya, yang sedang berjalan-jalan dengan temannya, menelepon dan memberi tahu saya tentang ledakan keras itu. Saya langsung berlari ke arahnya. Semakin dekat, kawasan itu semakin terlihat seperti neraka," kata Lishchynska seperti dikutip CNN, Minggu (15/1).
Dia mengatakan saat tiba di dekat lokasi ledakan tersebut, dirinya terperanjat lantaran serangan itu telah meluluhlantakkan seluruh bangunan apartemen. Pemandangan itu menurutnya tampak seperti kiamat.
"Ketika saya tiba di sana, saya terpaku. Dua pintu masuk sudah tak ada lagi. Sejumlah bagian bangunan sudah menjadi tumpukan beton dan lubang menganga. Itu adalah gambaran kiamat," ujarnya.
Gedung apartemen di Dnipro sebelumnya dirudal Rusia dengan rudal tua anti-kapal perang dan kapal induk, Kh-22. Setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Militer Ukraina mengklaim pihaknya tak mampu menjatuhkan rudal Kh-22 lantaran misil itu dirancang untuk menenggelamkan kapal, bukan menghancurkan bangunan apartemen. Sejauh ini, serangan tersebut telah menyebabkan puluhan flat di kompleks apartemen Dnipro rusak dan listrik di seluruh Ukraina padam.
Sekitar 36 jam setelah serangan, asap hitam masih membumbung di udara beku bersamaan dengan panas yang dihasilkan.
Tim penyelamat berupaya memanjat puing-puing sambil berharap masih ada orang yang hidup di antara reruntuhan tersebut. Namun harapan itu terus pupus setiap jam.
Hingga kini, 40 orang masih belum ditemukan, menurut pejabat Ukraina. Orang terakhir yang diselamatkan terdengar menjerit setelah lewat tengah malam pada Sabtu.
Butuh sembilan jam bagi tim evakuasi untuk menyelamatkannya lantaran saat itu korban mengalami hipotermia parah.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net