search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warna Lidah Tertentu Jadi Gejala Kolesterol Tinggi
Kamis, 19 Januari 2023, 10:42 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Warna Lidah Tertentu Jadi Gejala Kolesterol Tinggi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tubuh memperlihatkan berbagai tanda kolesterol tinggi. Salah satunya melalui lidah.

Warna lidah tertentu disebut bisa menjadi gejala kolesterol yang patut diperhatikan. Hal ini berhubungan dengan kondisi yang disebut sebagai stasis darah.

Stasis darah sendiri merupakan kondisi di mana darah tertahan di suatu tempat. Kondisi ini bisa terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Kondisi stasis darah bisa menimbulkan kondisi lain, yakni salah satunya pembuluh darah sublingual (yang mengalir ke lidah) yang mengalami pembesaran. Berdasarkan ulasan dalam jurnal Frontiers in Medicine, lidah berwarna ungu menjadi indikasi dari pembesaran pembuluh darah sublingual (yang mengalir ke lidah).

"Semburat ungu di lidah bisa berarti bintik-bintik stasis darah di ujung dan pembuluh darah sublingual yang bengkok, tebal, dan gelap," tulis ulasan tersebut, mengutip Times of India.

Namun, warna lidah ungu tak melulu gejala kolesterol. Perubahan warna lidah juga bisa dipicu oleh berbagai kondisi.

Mengutip Healthline, dalam kebanyakan kasus, lidah berwarna ungu disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak lancar dan kekurangan oksigen.

Perubahan warna pada lidah kerap disebut sebagai sianosis. Kondisi ini biasanya terjadi akibat masalah yang memengaruhi paru-paru atau jantung.

Jika ingin mengetahui apakah kolesterol tinggi jadi penyebab perubahan warna pada lidah, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan.

Selain warna lidah ungu, gejala kolesterol juga bisa dilihat dari warna bibir. Misalnya saja, bibir berwarna merah tua atau kebiruan, yang juga menjadi penanda stasis darah.

Anda juga perlu mewaspadai beberapa gejala lain seperti rasanya nyeri pada dada yang menusuk, sesak, dan palpitasi jantung.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami