Warga Bali "Mesawitra" Lewat Tuak
Senin, 8 Mei 2017,
12:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Selama ini para penyuka minuman tradisional seperti tuak hanya dipandang dari sisi negatif. Sebab, identik dengan kegiatan merusak. Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, minuman yang bersumber dari Pohon Jaka ini ternyata juga memiliki sisi positifnya.
[pilihan-redaksi]
“Kami minum tuak untuk mesawitra (red: berteman), inilah cara kami untuk mempererat tali persaudaraan, ya minum ala kadarnya saja jangan berlebihan, apapun jika berlebihan pasti tidak akan baik,” ujar I Komang Juliartawan alias Klemung asal Selat, Duda, Karangasem saat menikmati Tuak bersama rekan-rekannya, (7/5).
Kelemung juga mengatakan, mungkin bagi sebagian orang tidak sependapat dengannya. Menurutnya, hal itu adalah hak masing-masing.
"Yang jelas kami tau batasan dan tanggung jawab kami," imbuhnya.
Disamping itu, tuak juga fungsi wajib seperti pada tradisi “nyangkepang”. Tradisi yang digelar setiap sebulan sekali ini rutin dilakukan baik di Pura maupun saat sangkepan di Banjar. Setiap angota sangkepan akan disajikan minuman tersebut. [igs/wrt]
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: -