search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Demi Pertalite, Pendaftar MyPertamina 80 Ribu Kendaraan
Rabu, 13 Juli 2022, 13:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Demi Pertalite, Pendaftar MyPertamina 80 Ribu Kendaraan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

PT Pertamina (Persero) mencatat konsumen yang mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi hingga hari Minggu (10/7/2022) sudah mencapai 80 ribu kendaraan. Terutama sejak proses pendaftaran dibuka pada 1 Juli kemarin.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan belum dapat memastikan kapan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar subsidi diberlakukan. Yang pasti, pendaftar MyPertamina dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.

"Akhir minggu kemarin sudah tembus 80 ribu (pendaftar)," kata Irto.

Menurut dia, saat ini pihaknya masih memantau perkembangan dari proses pendaftaran bagi konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraannya sebagai penerima BBM Subsidi. Adapun, pendaftaran hanya baru berlaku di 11 wilayah, tidak termasuk Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang - Bekasi (Jabodetabek).

"Sekarang banyak daerah juga sedang dilakukan pendaftaran dan sosialisasi," katanya.

Untuk diketahui, masyarakat yang ingin mendaftarkan kendaraannya dapat melalui beberapa cara. Pertama yakni dapat datang ke booth pendaftaran yang telah disediakan di SPBU Pertamina. Terdapat petugas yang akan membantu masyarakat mendaftar secara langsung. Kedua, masyarakat bisa mengaksesnya secara mandiri melalui website subsiditepat.mypertamina secara langsung dan dapat mengaksesnya melalui aplikasi MyPertamina.

Di sisi lain, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bakal berupaya melakukan pengendalian alokasi volume penyediaan dan pendistribusian BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi. Apalagi jika sampai pada tahun ini tidak ada penambahan kuota untuk kedua produk BBM tersebut.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan pihaknya saat ini tengah menghitung berapa potensi penghematannya jika pembatasan pembelian Pertalite maupun Solar diberlakukan.

"Saat ini lagi dihitung berapa penghematannya jika diterapkan 1 Agustus atau 1 September," ujar Saleh.

Menurut Saleh jika konsumsi Pertalite pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 10 persen saja, maka hingga akhir tahun konsumsinya diperkirakan akan tembus 25 juta kilo liter (kl). Sementara, jika konsumsinya naik sebesar 20 persen, maka hingga akhir tahun konsumsinya diproyeksi mencapai 28 juta kl.

"Untuk tidak jebol, pengaturan yang diperketat," kata dia.

Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tidak memberikan rekomendasi penambahan kuota Pertalite dan Solar untuk tahun ini. Padahal jika tidak ditambah, kuota untuk kedua BBM tersebut akan over kuota.

Adapun di dalam APBN 2022, Pemerintah menetapkan kuota solar tahun ini sebesar 15,1 juta kiloliter (kl). Sementara untuk kuota Pertalite sebesar 23,05 juta kl.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah memastikan tidak akan ada tambahan alokasi kuota untuk Pertalite maupun Solar. Alih-alih ingin memberikan tambahan, Said menyarankan agar Pertamina dapat melakukan pembatasan dengan program yang saat ini sedang berjalan.

"Tidak ada penambahan kuota dan banggar memberikan kesempatan bagi Pertamina membangun sistem baik lewat MyPertamina atau dengan sidik jari karena barang subsidi adalah barang yang diperuntukkan 40 persen masyarakat bawah," kata Said.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami