search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Demokrat ke Moeldoko: Purnawirawan Malu, Jenderal Jadi Begal Partai
Kamis, 6 April 2023, 11:32 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Demokrat ke Moeldoko: Purnawirawan Malu, Jenderal Jadi Begal Partai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan terdapat puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan Moeldoko karena terus melakukan upaya membegal Partai Demokrat.

Hal ini disampaikan lantaran Moeldoko berupaya mengajukan proses peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Partai Demokrat.

"Bersama kami, Partai Demokrat, bersama Ketum AHY, ada puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan kelakuan anda yang tidak patut dicontoh. Jenderal tapi jadi begal partai," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (6/4).

Herzaky meminta agar Moeldoko tidak bersikap seolah tak tahu menahu soal PK yang diajukan ke MA itu. Ia lantas menantang Moeldoko untuk menggugat kuasa hukumnya jika memalsukan tanda tangannya untuk ajukan PK ke MA.

Ia mengklaim rakyat saat ini sudah sangat paham karakter dan perilaku tidak baik Moeldoko.

"Tidak menunjukkan teladan dan nilai-nilai ksatria sebagai seorang prajurit," kata dia.

Herzaky menilai seharusnya Moeldoko merasa malu melihat banyak partai baru lolos verifikasi sebagai peserta pemilu 2024. Sebaliknya, ia menilai Moeldoko tak mampu membuat parpol sendiri namun mencoba kudeta parpol lain.

"Anda jenderal, KSP, tapi tidak mampu buat partai sendiri. Malah mau jadi begal partai orang," kata dia.

Saat tanya wartawan Senin (3/4) lalu, Moeldoko enggan menjelaskan tentang upaya terbaru PK yang dilayangkan bersama Jhoni Allen Marbun ke MA soal kepengurusan Partai Demokrat. Moeldoko menyampaikan bahwa pertanyaan terkait PK yang ia layangkan belum saatnya untuk dijawab.

Selain itu, dia juga mengaku tidak mengerti terkait pernyataan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut ada empat novum atau bukti baru yang menjadi dasar dalam PK yang kembali dilayangkan kubu Moeldoko itu.

"Yang tadi pertanyaan itu nanti belum dijawab sekarang. Terima kasih, sorry mas ya," kata Moeldoko di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, Senin (3/4).

"Ora ngerti aku, ora ngerti!" imbuhnya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami