search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemandu Rombongan Bule Rusia Tak Mau Bayar Tiket Masuk Pura Lempuyang Diduga WNA
Kamis, 16 Maret 2023, 15:21 WITA Follow
image

bbn/merdeka.com/Pemandu Rombongan Bule Rusia Tak Mau Bayar Tiket Masuk Pura Lempuyang Diduga WNA.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Viral di media sosial video memperlihatkan rombongan warga negara asing (WNA) tidak membayar tiket masuk area Pura Lempuyang, Kecamatan Abang, Karangasem. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 10.00 WITA.

Pada rekaman berdurasi sekitar 10 detik terlihat sebagian bule mengenakan pakaian adat Bali. Salah satunya diduga pemandu asing ilegal.

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta menyayangkan peristiwa itu. Dia mengaku sudah mendapat laporan dari anggotanya di lapangan.

"Itu kejadiannya ada tamu Rusia yang mau sembahyang. Karena dia mau sembahyang, sebenarnya harus koordinasi sama pemangkunya juga dan memang dia bawa banten (sarana upakara) bawa sajen, cuma sesuai aturan di sana, kalau orang asing, jangankan orang asing, domestik pun dikenakan tiket resmi administrasi. Dan dia ngotot tidak mau bayar," kata Nuarta saat dihubungi, Rabu (15/3).

Ia menyebutkan bahwa rombongan berjumlah enam orang. Semuanya WN Rusia. Dua di antaranya diduga memiliki KTP Indonesia.

"Waktu itu yang saya dilaporin ada sekitar enam WNA, Rusia semuanya, yang dua orang ada yang ber-KTP, katanya KTP Indonesia yang bule itu," imbuhnya.

Menurutnya, salah satu bule itu adalah pemandu wisata asing ilegal. Orang asing seharusnya tidak boleh menjadi pemandu wisata.

"Salah satunya dugaannya sebagai pemandu ilegal. Orang asing kan tidak boleh menjadi pemandu wisata. Diduga menyalahgunakan visa dia. Tapi saya tidak tahu apakah visa wisata atau apa, saya tidak tahu," ujarnya.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait agar bisa menindak tegas WNA yang diduga menjadi pemandu rombongan itu.

Selain itu, pihak Desa Adat dan masyarakat setempat juga telah meminta agar segera diambil langkah tepat agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali.

"Dan melarang orang asing masuk dengan berakting menjadi guide. Karena di sana juga ada pemandu lokal atau pemandu rute. Intinya orang asing tidak boleh melakukan pemanduan di Bali," ujarnya. (sumber: merdeka.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami