search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perang Rusia Ukraina Terancam ke Asia, Putin Warning Korsel
Kamis, 20 April 2023, 08:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Perang Rusia Ukraina Terancam ke Asia, Putin Warning Korsel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang Rusia dan Ukraina masih terus memanas. Terbaru, pemerintah Presiden Vladimir Putin memperingatkan Korea Selatan (Korsel).

Kremlin mendesak Seoul agar tidak mengirimkan senjata ke Ukraina. Hal ini menanggapi keinginan Gedung Biru untuk membuka kemungkinan bantuan militer ke Kyiv jika terjadi serangan sipil berskala besar.

Kremlin mengatakan dimulainya pasokan senjata berarti keterlibatan tidak langsung dalam konflik Ukraina. Ini mengindikasikan tahap baru pada keterlibatan di konflik tersebut.

"Sayangnya Seoul telah mengambil sikap yang agak tidak bersahabat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan Rabu waktu setempat, dikutip dari AFP, Kamis (20/4/2023).

"Awal pasokan senjata secara tidak langsung berarti tahap keterlibatan tertentu dalam konflik ini," tambahnya.

Hal sama juga dikatakan sekutu Putin, mantan presiden tahun 2008 hingga 2012, Dmitry Medvedev. Moskow, tegasnya, dapat membalas dan mengirim senjata ke Korea Utara (Korut), yang merupakan musuh Korsel di kawasan.

"Saya bertanya-tanya apa yang akan dikatakan penduduk negara ini ketika mereka melihat senjata Rusia terbaru dengan tetangga terdekat mereka, mitra kami dari DPRK," tambahnya menyebut nama resmi Korut.

"Kompensasi..," tegasnya lagi.

Sebelumnya Seoul memang telah memberikan bantuan kemanusiaan dan tidak mematikan ke Ukraina. Tetapi sejauh ini mengesampingkan bantuan militer.

Namun, dalam wawancara ke Reuters, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol memberi sinyal lain. Ia mengatakan jika ada situasi yang tidak dapat dimaafkan oleh masyarakat internasional, seperti serangan berskala besar terhadap warga sipil, mungkin sulit bagi negaranya untuk bersikeras hanya pada dukungan kemanusiaan atau keuangan.

Sementara itu Korsel dan Korut berselisih sejak 1950 an. Kedua negara bahkan terlibat perang hingga 1953.

Namun keduanya tak pernah mencapai perdamaian hingga kini. Status perang hanya gencatan senjata.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami