search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perang Saudara Menggila, Anti Putin 'Bom' Rusia Bantu Ukraina
Senin, 5 Juni 2023, 12:36 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Perang Saudara Menggila, Anti Putin 'Bom' Rusia Bantu Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang saudara sepertinya benar-benar pecah di Rusia. Serangan mematikan kini mulai terjadi di wilayah Beruang Merah dan dilakukan warga Rusia sendiri.

Pejabat melaporkan, setidaknya empat daerah "babak belur" menjadi target di Belgorod, dekat perbatasan Ukraina, sejak Jumat hingga Minggu. Serangan dilakukan kelompok pro Ukraina asal Rusia yang anti ke Presiden Vladimir Putin, Korps Sukarelawan Rusia dan Legiun untuk Kebebasan Rusia.

Empat daerah yang diserang antara lain, Sobolevka dan Masloba Oristan. Dilaporkan setidaknya tujuh orang tewas akibat sejumlah penembakan yang terjadi.

"Sebanyak 18 roket ditembakkan ke Sobolevka, di mana pipa gas dan saluran listrik juga rusak dalam serangan itu," tulis CNN International, dikutip Senin (5/6/2023).

Bukan hanya itu, dalam update di AFP, diketahui juga sejumlah tentara Rusia di Belgorod menjadi tawanan kelompok tersebut. Gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov menegaskan siap melakukan pembicaraan dengan kelompok tersebut.

"Untuk mengambil orang-orang kita," tegasnya.

Dalam sebuah video, salah satu kelompok yakni Korps Sukarelawan Rusia, memutuskan menyerahkan tentara yang ditangkap ke Ukraina untuk procedur pertukaran. Korps Sukarelawan Rusia mengklaim memiliki lebih banyak tentara Putin yang ditangkap meski tak menyebutkan berapa total persisnya.

Sementara itu, Ukraina secara konsisten mengaku tidak bertanggung jawab pada serangan di tanah Rusia. Tetapi, penasihat Presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak, mengatakan situasi di daerah perbatasan "harus dilihat sebagai masa depan Rusia".

Serangan di wilayah Belgorod terjadi saat Kyiv mengatakan sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran terhadap pasukan Rusia. Dalam sebuah video yang diterbitkan Minggu, tentara Ukraina diminta untuk tetap diam tentang rencana balas dendam dan mengatakan tidak akan ada serangan yang diumumkan.

Meski begitu, dalam wawancara eksklusif dengan Wall Street Journal (WSJ), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan siap melakukan serangan balasan saat ini juga namun menyinggung "kendali dari langit". Ini diyakini terkait jet tempur yang didesak Ukraina, termasuk F-16, ke sekutu Barat.

"Semua orang tahu betul bahwa serangan balasan apa pun di dunia tanpa kendali di langit sangat berbahaya," katanya.

"Bayangkan apa yang dirasakan militer, mengetahui dia tidak memiliki 'atap' dan dia tidak dapat memahami bagaimana negara-negara tetangga memilikinya," tambahnya.

"Jika semua orang tahu kita membutuhkan perlindungan untuk langit kita, lalu apa masalahnya (memberi kita) jet modern? Apa masalahnya?" jelasnya lagi.

Moskow sendiri masih meningkatkan serangan udara ke Ukraina, Minggu. Kyiv juga mengatakan serangan Rusia telah menghantam sebuah lapangan terbang di Ukraina tengah semalam.

Rusia juga melancarkan serangkaian serangan udara ke Kyiv selama seminggu terakhir. Ini termasuk serangan siang hari yang jarang terjadi.

Dalam update PBB Mei, perang Rusia di Ukraina mengakibatkan kematian sedikitnya 8.800 warga sipil sejak Februari 2022. Sebanyak lebih dari 14.900 orang terluka.

Total korban dari warga sipil akibat perang yang berkecamuk tercatat sekitar 23.800 orang. Namun data di lapangan, tegas organists itu, kemungkinan lebih tinggi.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami