News

Persimpangan Bandara Krodit, Ahli : Solusinya Fly Over, Bukan Underpass

 Senin, 23 Januari 2017, 07:05 WITA

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 
DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba mendukung rencana pembangunan terowongan jalan (underpass) di persimpangan jalan tol Bali Mandara menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Namun ahli infrastruktur jalan mengatakan, yang lebih cocok dibangun adalah fly over.Hal ini disampaikan ahli infrastruktur jalan, Susalit Alius CES, saat diminta pendapatnya terkait wacana pembangunan underpass yang dilontarkan kalangan DPRD Bali tersebut.
 
Menurut mantan Kepala Balai 8 Bali, NTB, NTT, ini, solusi yang lebih tepat untuk mengatasi persoalan kemacetan di persimpangan jalan tol Bali Mandara menuju Bandara Ngurah Rai adalah membangun fly over atau jalan layang."Banyak pipa tekanan tinggi dan kabel listrik di bawah tanah, jadi kurang tepat jika dibangun underpass di sana, lebih cocok dibangun jalan fly over," ujar pria yang membangun jalan By Pass IB mantra dan merintis pembangunan Underpass simpang Dewa Ruci Kuta ini, saat dikonfirmasi via telpon, Senin (23/1).
 
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Tamba mengatakan pembangunan jalan underpass itu sangat penting karena dapat mengurai kemacetan sehingga tidak menimbulkan kesan negatif bagi wisatawan. Apalagi sekarang wisatawan sudah mengeluhkan kemacetan."Minimal setelah meninggalkan Bali, wisatawan bisa menikmati kelonggaran menuju bandara. Jangan sampai begitu ke bandara selalu merasa was-was ketinggalan pesawat karena macet," ujarnya, Kamis (19/1/2017).
 
Pemprov Bali mengharapkan studi kelayakan (FS) rencana pembangunan terowongan jalan (underpass) di persimpangan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dapat dirampungkan pada 2017."Kami harapkan sudah ada `Detail Engineering Design` (DED) dan FS tahun ini, sehingga 2018 sudah bisa dibangun," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali Putu Astawa, di Denpasar, Selasa (17/1/2017).
Dia mengemukakan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, mengerjakan FS dan DED tahun ini karena memang pembangunan "underpass" sudah sangat mendesak akibat kemacetan yang terjadi di lokasi. Pergerakan arus kendaraan dari Jalan By Pass Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan menuju Bandara Ngurahh Rai, bertemu di satu titik sehingga menimbulkan kemacetan.

Penulis : bbn/psk

Editor : Tantri



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending