search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Cuaca Dingin
Sabtu, 19 Februari 2022, 20:05 WITA Follow
image

bbn/gaya.tempo.co/Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Cuaca Dingin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah dua kondisi berbeda yang sering disalahartikan dan digunakan secara bergantian.

Dr. Venkat D Nagarajan- Konsultan, Ahli Jantung dan Ahli Elektrofisiologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai menjelaskan perbedaan serangan jantung dan henti jantung mendadak serta faktor risikonya.

Henti jantung mendadak mungkin merupakan gejala pertama serangan jantung. Sebagian besar pasien yang meninggal karena serangan jantung, meninggal karena henti jantung mendadak.

Henti Jantung Mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCA) mengacu pada suatu kondisi di mana terjadi penghentian fungsi jantung secara tiba-tiba, yaitu jantung berhenti berdetak.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya atau sama sekali tidak adanya aliran darah ke otak yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan menghentikan proses pernapasan.

Hal ini terjadi karena ketidakstabilan listrik tiba-tiba di ruang bawah jantung yang disebut ventrikel. Karena, mulai berdetak cepat dan dengan cara tak beraturan yang disebut fibrilasi ventrikel.

Pada titik ini dilansir dari Times of India, denyut jantung lebih besar dari 300 denyut per menit. Kondisi ini biasanya berlangsung singkat dan bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak bila tidak mengambil tindakan apapun.

Berbagai penyakit dapat memicu serangan jantung mendadak. Penyakit yang berhubungan dengan fungsi otot jantung, seperti gangguan pernapasan akut yang menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah juga dapat memicu henti jantung mendadak.

Kondisi lain seperti kecelakaan vaskular, gangguan pada kandungan elektrolit darah seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah juga memicu kondisi ini.

Jika tidak dikenali dan diobati, serangan jantung mendadak dapat menyebabkan kematian.

Namun, risiko serangan jantung rendah pada individu muda yang sehat. Risikonya sekitar satu dari 100.000 orang.

Karena, risiko seseorang menderita penyakit arteri koroner ini meningkat seiring bertambahnya usia, sama halnya dengan risiko serangan jantung.

Semua faktor risiko arteri koroner juga merupakan faktor risiko serangan jantung. Karena itu, risiko serangan jantung meningkat secara bertahap

Hubungan serangan jantung dan cuaca dingin

Paparan cuaca dingin bisa menyebabkan perubahan biologis yang bisa menyebabkan serangan jantung mendadak.

Sebuah penelitian di AS telah menemukan bahwa kasus serangan jantung di Inggris tertinggi selama bulan Desember dan Januari dan terendah selama bulan Juni.

Paparan cuaca dingin dapat meningkatkan pembentukan bekuan dalam tubuh. Pertama, ada peningkatan jumlah sel darah merah, peningkatan kolesterol plasma, peningkatan glikoprotein yang disebut fibrinogen yang mendorong pembentukan.

Paparan cuaca dingin juga menghambat peningkatan protein C yang memiliki efek perlindungan terhadap pembentukan bekuan.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami