Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Taman Burung Bali Perketat Biosecurity System

Rabu, 22 Agustus 2007, 14:48 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pasca meninggalnya pasien suspect flu burung di Jembrana dan Tabanan Bali, taman burung Bali di Desa Singapadu Gianyar memperketat biosecurity system terhadap koleksi burung yang ada maupun terhadap para pengunjung yang datang.

 

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus flu burung ke taman burung terbesar di Bali ini.Ketatnya sistem pengawasan di taman burung ini mulai terlihat di pintu masuk.

Setiap pengunjung yang akan masuk Taman Burung Bali di Desa Singapadu Gianyar kini langsung disemprot dengan cairan desinfektan. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan untuk menginjak keset berisi cairan desinfektan.

Pasca merebaknya kasus flu burung yang telah merenggut korban jiwa manusia di Bali, kunjungan wisatawan asing di taman burung ini masih normal yakni rata-rata 250 orang per hari. Mereka datang dari berbagai negara seperti Rusia, Australia, Belanda, Jepang, dan beberapa negara lainnya.

Selain melihat berbagai jenis koleksi burung yang ada, wisatawan yang datang juga dapat melihat atraksi burung terbang di alam dan berfoto dengan beberapa jenis burung langka.

Para wisatawan mengaku tidak merasa khawatir berkunjung ke tempat ini,meski kasus flu burung kini sedang merebak di Bali.

 

Kita sudah melihat di TV kasus flu burung ada di Bali, tapi kita tidak merasa khawatir, kita yakin baik-baik saja,” kata Angelique, turis asal Belanda.Pasca merebaknya kasus flu burung, pihak taman burung Bali mengintensifkan penyemprotan kandang burung.

“Selain itu kita juga menghentikan pemberian makanan daging ayam untuk burung pemakan daging seperti elang dan menggantinya dengan daging tikus atau kelinci,” kata Bayu Yustitia, Sales Marketing Taman Burung Bali. 
 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami